peluang usaha

Kamis, 07 Agustus 2014

Jangan Berhenti Doakan Mujahidin

anak-anak korban zionis israel

Pimpinan Majelis Az Zikra Ustaz Muhammad Arifin Ilham menyerukan umat Islam khususnya di Indonesia untuk terus membantu kaum muslimin di Palestina yang sedang berjihad melawan penjajah zionis yahudi.

"Kita harus berinfaq untuk yang berjihad, dan kita juga harus punya niat untuk berjihad. Barangsiapa yang belum pernah berjihad dan belum pernah niat untuk berjihad maka ia akan mati dalam keadaan kemunafikan," ujar Ustaz Arifin saat halaqah shubuh di masjid Az Zikra, Ahad (3/8/2014).

Ia menjelaskan, puncak ibadah itu adalah jihad dengan mengerahkan segala potensi fisik. Yang berada di wilayah aman dengan dakwah, sedangkan di wilayah konflik dengan jihad.

"Kita harus melakukan itu (jihad), kalau tidak kita munafik. Maka mari kita bantu semaksimal mungkin para mujahidin," katanya.

Ia berpesan untuk terus mendoakan para mujahidin di Palestina, Suriah, Afghanistan, Iraq, Myanmar dan belahan bumi lainnya.

"Kita terus doakan mujahidin, dan tidak boleh berhenti. Majelis Az Zikra sejak awal ketika masih di Depok selalu mendoakan para mujahidin hingga hari ini. Dan ikhwah, Arifin berpesan kalau nanti telah wafat, jangan berhenti doakan terus para mujahidin," ujar Ustaz Arifin.

"Dengan selalu mendoakan, insyaAllah kita akan dalam barisan jihad bersama para mujahidin, dan saya yakin itu," pungkasnya.


Pray For Palestina

"Allahumma ya Aziz ya Jabbar ya Mutakabbir ya Muntaqim, datangkanlah bala bencana adzab yang hebat pada zionis israel dengan semua sekutunya, hinakan mereka, ceraiberaikan mereka, Allahumma ya arhamar roohimiin, ya Salaam, selamatkan kaum muslimin muslimat, menangkan para mujaahidin, terimalah mereka yang wafat sebagai syuhadaMu, satukan hati kami berjihad di jalanMu, tolong lindungi saudara kami di Gaza Palestine, di Afghan, di Irak, di Suriah, di Sudan, di Somalia, di Rohingya Myammar, di Patani Thailand, di Moro Philipine & seluruh keberadaan umat Islam...aamiin ya Robbal aalamiin".

Rasulullah mengingatkan, "Siapa yang tidak peduli dengan keadaan umat Islam maka mereka bukan umat Islam". Panjatkan selalu doa ini di setiap selesai sholat fardhu & sholat dipenghujung malam kalian & sertakan jihad kalian dengan harta kalian di jalan Allah.

Donasi bantuan bisa disalurkan via KISPA (Komite Indonesia Untuk Solidaritas Palestina, pimpinan ustadz Ferry Nur) Bank Muamalat Indonesia 3110185622.

Note : Foto diatas adalah anak anak kita, korban kebiadaban Israel. Semoga Allah tempatkan para syuhada ditempat terbaik disisiNya. Amiin.

Sumber : suara-islam.com
Follow FB : KH. Muhammad Arifin Ilham

Minggu, 27 Juli 2014

Zakat : 2.5% Hartamu Milik Mereka...

berzakatlah bagi yang mampu

BANGKA - Panitia penetapan zakat fitrah Pangkal Pinang menetapkan zakat fitrah tahun ini sebesar Rp 25.000 per jiwa.

"Sidang memutuskan zakat fitrah Rp 25.000 per jiwa. Bisa dibayar ke amil zakat masing-masing masjid," kata Ketua Panitia Penetapan Zakat Fitrah Pangkal Pinang Sugianto kepada bangkapos.com, Rabu (25/7/2012).

Penetapan ini dilakukan berdasarkan sidang penetapan di Kementerian Agama Pangkal Pinang, Rabu (25/7/2012). Dalam sidang diputuskan menetapkan harga beras per kilo Rp10.000 sehingga untuk 2,5 kilogram beras seharga Rp 25.000.

Ketua MUI Pangkal Pinang H Abdul Karim Syamsuri mengatakan penetapan itu melihat kondisi harga sembako dan jenis beras yang dikonsumsi masyarakat.

"Kita lihat rata-rata harga beras yang dijual itu sekitar Rp 9.000- 14.000. Kita ambil di posisi Rp10.000 karena itu paling banyak dikonsumsi," jelas Karim Syamsuri.



Sumber : bangka.tribunnews.com

Selasa, 15 Juli 2014

Bolehkah Berzakat dengan Harta Haram?

halal

ALLAH itu baik dan hanya menerima yang baik.


Zakat menjadi salah satu pilar agama. Perintah zakat kerap disandingkan dengan shalat di dalam Alquran.

Abu Bakar ash-Shidiq saat diangkat menjadi khalifah, bersikap tegas terhadap orang-orang yang menolak kewajiban zakat. Kebijakannya saat itu, yakni diperangi. Karena, mengingkari zakat sama artinya dengan mengingkari bangunan iman.

Zakat selain bermakna tumbuh dan berkembang secara bahasa, juga bisa bermakna menyucikan. Hal ini terlihat dari surah ash-Syams ayat 9, Qad aflaha man zakkaha, (beruntunglah orang-orang yang  menyucikan jiwa).

Zakat dalam hal ini bermakna menyucikan harta. Dalam beberapa nash Alquran dan hadis, secara tegas disebutkan jika harta yang kita miliki hendaknya disucikan dengan membayar zakat.

Allah SWT berfirman, “Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan menyucikan mereka.” (QS at-Taubah [9]: 103).

Dalam hadis juga disebutkan, “Sesungguhnya ALLAH SWT mewajibkan zakat sebagai penyucian harta.” (HR Bukhari).

Kemudian muncul pertanyaan, jika zakat digunakan sebagai penyucian harta, apakah harta haram termasuk salah satu yang bisa disucikan dengan zakat?

Majelis Ulama Indonesia (MUI) menegaskan bahwa zakat wajib ditunaikan dari harta yang halal, baik hartanya maupun cara perolehannya. Secara tegas, dalam fatwa No 13 Tahun 2011, MUI menyebut harta haram tidak menjadi objek wajib zakat.

Kewajiban bagi pemilik harta haram, yakni segera bertobat dan membebaskan tanggung jawab dirinya dari harta haram itu.

Komisi Fatwa MUI mendasarkan keputusan tersebut pada firman Allah SWT, “Hai orang yang beriman,  nafkahkanlah sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari  bumi untuk kamu.” (QS al-Baqarah [2]: 267).

Harta haram, baik zat maupun cara memperolehnya, merupakan sesuatu yang tidak layak untuk dibelanjakan di  jalan Allah. Karena, Allah hanya menerima sesuatu yang baik. “Sesungguhnya Allah itu Maha Baik dan tidak menerima kecuali yang baik.” (HR Muslim).

Secara tegas juga disebutkan harta korupsi termasuk dari harta rampasan perang tidak bisa dinafkahkan. “Allah SWT tidak menerima sedekah dari harta korupsi rampasan perang.” (HR Muslim).

Bahkan, dalam sebuah hadis riwayat Baihaqi dan Hakim, seseorang yang berinfak dengan harta haram justru kan mendapatkan dosa.

Pendapat ini dikuatkan oleh Ibnu Nujaim dalam kitabnya al-Bahru ar-Raaiq yang tidak mewajibkan zakat atas harta haram meskipun sudah mencapai satu nisab.

“Kewajibannya adalah mengembalikan kepada pemiliknya atau ahli waris jika harta itu curian atau disedekahkan seluruhnya kepada fakir miskin jika tidak diketahui asal usulnya."”

Imam Qurthubi menjelaskan sedekah dan zakat dari harta haram tidak diterima karena pada hakikatnya  harta tersebut bukan hak miliknya. Dengan demikian, pemilik harta haram dilarang menggunakan harta tersebut dalam bentuk apa pun, termasuk sedekah dan zakat.

Seandainya sedekah dari harta haram diperbolehkan, ibaratnya mengumpulkan perintah dan larangan dalam satu amal. “Dan, itu sesuatu yang mustahil,” kata Imam Qurthubi.

Staf Ahli Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Dr Irfan Syauqi Beik mengungkapkan, konsep menyucikan harta pada zakat hanya berlaku pada harta yang benar dari sisi zat maupun proses.

Dalam proses, syarat harta dikatakan benar sesuai tuntunan syariat dan sesuai aturan yang berlaku dalam sebuah komunitas.

Zakat, kata Irfan, ibarat persembahan untuk Allah SWT. Jika mempersembahkan sesuatu yang buruk, sama saja dengan menghina Allah SWT. Yang datang bukan rahmat, melainkan justru azab. Prinsipnya zakat sendiri bukan money laundry.

Jika harta tersebut didapat dari korupsi, selain mengembalikan harta tersebut ke negara juga, harus mengikuti proses hukum. Setelah selesai proses hukum dan harta yang haram dikembalikan, harta sisanya yang bersih baru wajib zakat.

Namun, menurut Deputi Sekjen World Zakat Forum ini, sekadar harta yang bersih tidak cukup. Tapi juga mesti diiringi dengan kesungguhan dalam zakat dan sedekah. Seperti halnya kisah Habil dan Qabil. Proses mendapatkan harta keduanya baik, namun pengorbanan Qabil tidak diterima karena mempersembahkan hasil panen yang buruk.

Untuk bunga bank, Irfan menerangkan bahwa prinsipnya harta tersebut dimiliki oleh nasabah, namun termasuk yang haram.

Solusinya, beberapa fatwa, seperti dari Syekh Yusuf Qaradhawi, bunga bank bisa dimanfaatkan untuk sesuatu yang bersifat fasilitas umum, namun dari sesuatu yang diinjak-injak, seperti membangun jalan atau sesuatu yang kotor, misalnya membangun toilet. Meski status asalnya tetap haram terutama jika digunakan untuk diri sendiri.

Status harta riba yang digunakan untuk membangun fasilitas umum seperti jalan, bisa bernilai pahala dari sisi pengorbanan sang pemilik. Hakikatnya hak harta tersebut ada pada nasabah, namun dikorbankan untuk digunakan bagi kepentingan umum.

Sumber : Republika.co.id

Rabu, 02 Juli 2014

Bocah yang Mengislamkan Ribuan Orang [Syarifuddin Khalifah]

Syekh Syarifuddin-Khalifah

“Mama usinibibaptize, naamini kwa Alla na jumbe wake Muhammad SAW!”

Kebanyakan kita mungkin tidak mengerti kalimat di atas. Ya, itu adalah bahasa Afrika. Artinya kurang lebih, “Ibu, tolong jangan baptis saya, saya adalah orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya Muhammad SAW!”  Dan kita mungkin lebih tidak percaya jika yang mengatakannya adalah seorang bayi yang baru berumur sekitar 2 bulan, ketika hendak dibaptis oleh kedua orangtuanya yang beragama Kristen, Domisia Kimaro dan Francis Fundinkira.

Bayi itu adalah Syarifuddin Khalifah, seorang bocah ajaib yang mengguncang dunia. Lahir di salah satu distrik di negara Tanzania, anak dari keturunan non Muslim, Syarifuddin hafal Al-Qur’an pada usia 1,5 tahun dan sudah bisa menunaikan shalat 5 waktu. Ia menguasai berbagai bahasa semenjak umur lima tahun.

Melihat keajaiban demi keajaiban, Francis dan Domisa akhirnya mengucapkan dua kalimat syahadat. Mereka resmi masuk Islam dengan disaksikan oleh Ustaz Ismael. Penduduk yang sebelumnya mayoritas beragama Kristen pun mulai percaya kebenaran dari Allah Swt dan mereka ramai-ramai masuk Islam. Tak heran, kini ribuan orang telah diIslamkan oleh Syarifuddin.

Suatu ketika Syarifuddin –yang sudah digelari Syekh- datang ke Ethiopia. Ribuan orang hadir di stadion Ethiopia. Tak cuma kaum muslimin, justru yang hadir mayoritas umat Kristiani. Harap maklum, anak yang terlahir dari keluarga non-muslim memiliki magnet yang begitu kuat di kalangan Kristiani. Mereka yang tidak percaya maupun setengah percaya ingin melihat langsung sosok Syarifuddin.

Bahkan, mereka yang tidak percaya sempat mengatakan pada Syekh, “Are you Jesus?

Kemudian dengan tenang Syakh Syarifuddin menjawab, “No…I’m not Jesus, I’m created by God. The same God who created Jesus.”

Di stadion Ethiopia itu pula, bocah ini membimbing umat Kristiani untuk mengucapkan dua kalimat syahadat: Asyhadu an-laa ilaaha illallaah. Wa asyhadu anna Muhammadan Rasuulullaah. 

SubhanAllah!

Hal lain yang mengherankan yaitu kemampuan Syarifuddin berbicara dalam berbagai bahasa yaitu Arab, Inggris, Perancis, Italia dan Swahili. Serta berceramah dan mengucapkan terjemahan Al-Quran ke berbagai bahasa tersebut. Hal pertama yang sering dia ucapkan adalah “Anda bertobat dan anda akan diterima oleh Allah SWT.”

Bisa kita bayangkan bagaimana anak kecil yang terlahir dari keluarga Katolik begitu fasih mengucapkan ayat-ayat suci Al-Qur’an pada saat umur 1,5 tahun dan pada umur 5 tahun hafal semua isi Al-Qur’an dan mampu memberikan ceramah kepada orang-orang?

Berkat dakwahnya itu orang-orang di Kenya berduyun-duyun masuk islam kurang lebih sebanyak 1.000 orang, SubhanAllah. Sungguh benar janji Allah. Maha suci Allah dengan segala kebesaranNya. [islampos/berbagai sumber]


Rabu, 11 Juni 2014

Santriwati Penghafal Al-Qur'an 17 Juz Butuh Biaya Pesantren. Ayo Bantu!!

sma-ngaji
Ilustrasi. Kegiatan Belajar Mengajar
MAGETAN, Infaq Dakwah Center (IDC) Musim pendaftaran siswa/santri baru tahun ajaran baru 2014-2015, banyak anak-anak berprestasi, anak-anak yatim dan dhuafa yang terancam pendidikannya karena terbentur biaya.

Padahal mereka telah mengorbankan kebahagiaan dan jiwanya untuk berpisah dengan keluarga untuk menuntut ilmu di pesantren, dengan harapan kelak menjadi penerus risalah Islam. Uluran tangan para dermawan sangat mereka butuhkan.

Santriwati Penghafal Al-Qur'an 17 Juz Butuh Biaya Pendidikan

Sabtu sore sebelum Maghrib, dalam suasana mendung, seorang aktivis Islam menghadap kepada Direktur  IDC. Tanpa bicara panjang kalam, setelah memperkenalkan diri dan maksud tujuannya, ia menyerahkan selembar kertas bergaris bertulisan tangan bolak-balik empat halaman.

“Pak ini amanah dari guru ngaji saya. Tolong dibantu ya Pak, kasihan ini santri berprestasi butuh dana mendesak untuk biaya pesantren,” ujarnya ditemani istri dan anak balitanya.

“Insya Allah akhi, nanti kami follow up surat ini. Terima kasih informasinya,” jawab Abu Mumtaz.

Setelah beberapa hari melakukan pengecekan, ternyata surat yang ditulis santriwati dari pesantren itu benar adanya. Penulis surat adalah santriwati berprestasi yang sangat layak dibantu.

...Infaq biaya pendidikan ini sangat besar keutamaannya. Dari setiap kalimat kebaikan dan dakwah yang mereka tebarkan, Insya Allah kita akan menuai pahalanya...

Biaya yang diperlukan Maghfirah di pesantren sebetulnya sangat murah, yaitu sebesar Rp 450.000 setiap bulan, sudah termasuk SPP, uang makan, alat-alat belajar dan keperluan sehari-hari. Namun orang tuanya adalah kalangan dhuafa. Ia adalah pekerja keras yang shalih, aktivis Islam dan bekerja sepenuh amanah di tempat kerjanya.

Inilah surat selengkapnya, dengan beberapa editing ejaan tanpa merubah konteks : 

Bismillahirrahmanirrahim,

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Namaku Nur Maghfirah, biasa disapa Firah. Aku anak sulung dari tiga bersaudara, dilahirkan di Tanjung Priok Jakarta tanggal 13 juli 1997.

Alhamdulillah, Allah Ta’ala mengaruniakan kelebihan di tempat menuntut ilmu, dari TPA hingga sekolah saat ini. Dari TK sampai SMP aku termasuk peringkat 3 besar. Saat mengikuti lomba cerdas cermat tingkat SMP se-Jakarta Utara, aku berhasil memperoleh juara III se-Jakarta Utara. 

Pada tahun 2007 lalu terjadilah banjir besar di Jakarta, sehingga semua yang dimiliki orang tuaku habis ludes tersapu banjir. Karena kondisi yang tidak memungkinkan lagi akhirnya orang tuaku memutuskan untuk pindah ke daerah Bekasi untuk merintis ekonomi mulai dari nol lagi.

Dalam ekonomi yang sangat sulit, aku ingin sekali sekolah di pondok pesantren. Karena keinginanku yang kuat, akhirnya aku disekolahkan di pondok pesantren, padahal orang tuaku tidak memiliki biaya sedikitpun. Bahkan untuk sekedar biaya transport menuju pondok saja harus pinjam kesana kemari. Alhamdulillah, akhirnya keinginanku sekolah di pondok pesantren tercapai juga tepatnya di daerah Plaosan Magetan Jawa Timur.

Di pondok pesantren putri Tahfizul Qur’an ini, ini aku sudah duduk di kelas dua SMP. Alhamdulillah pendidikannya sangat bagus, sehingga aku telah berhasil menghafal Al-Qur'an 17 Juz. Di pesantren ini kukejar cita-citaku untuk menjadi seorang hafizhah (penghafal Al-Qur'an) dan guru agama Islam supaya kelak bisa berbagi ilmu untuk umat. Aku ingin menjadi mujahidah, guru Al-Qur'an dan bahasa Arab karena aku sangat menyukai kedua pelajaran itu.

…Di pesantren ini kukejar cita-citaku untuk menjadi seorang hafizhah (penghafal Al-Qur'an) dan guru agama Islam…

Aku ditakdirkan Allah terlahir dari keluarga yang kurang mampu. Kini abiku bekerja sebagai petugas kebersihan di sebuah Sekolah Dasar Islam, dengan penghasilan yang untuk biaya makan sehari-hari saja tidak mencukupi.

Aku bingung dengan kondisi ini. Aku bingung bagaimana dengan biaya sekolahku di pesantren sekarang ini. Tapi aku yakin karena aku masih punya Allah yang akan selalu menolongku. Hanya kepada Allah semua harapan dan cita-cita itu kuserahkan.

Karena penghasilan orang tuaku tidak cukup untuk memenuhi biaya pesantren, maka surat ini adalah ikhtiar yang kutempuh. Semoga ada dermawan yang dipilih Allah untuk terketuk membantu biaya pendidikanku di pesantren putri Tahfizhul Quran, agar cita-citaku mendakwahkan Islam terkabul.

Semoga Allah melipatgandakan pahala bagi siapapun yang berkenan menolong meringankan beban biaya selama menuntut ilmu di pesantren putri ini.

Ya Allah, karuniakanlah pahala dan keberkahan yang  berlipatganda kepada siapapun yang menolongku dari kesulitan ini. Aamin.

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Infaq Cerdas untuk Beasiswa Yatim, Dhuafa & Siswa Berprestasi

Surat Maghfirah dari pesantren itu sengaja kami publikasikan untuk mewakili ratusan anak-anak yatim, generasi mujahidin dan anak-anak dhuafa lain yang butuh bantuan beasiswa dan pendidikan.

Kepedulian kita adalah masa depan mereka, di dalam harta yang kita miliki terdapat hak mereka. Dari infak dan zakat kita akan lahir senyum masa depan anak-anak yatim dan dhuafa.

Berapapun bantuan kita untuk biaya pendidikan mereka, sangat besar manfaat, berkah dan pahalanya. Dari setiap kalimat kebaikan dan dakwah yang mereka tebarkan, insya Allah kita akan menuai pahalanya.

Bagi kaum Muslimin yang berminat menyalurkan zakat, infak dan shadaqahnya ke dalam program Infaq & Zakat Cerdas untuk Beasiswa Pendidikan Yatim dan Dhuafa, bisa mengirimkan donasi ke nomor rekening IDC:

1.   Bank Muamalat,
No.Rek: 34.7000.3005  a/n: Yayasan Infaq Dakwah Center

2.   Bank BNI Syari’ah,
No.Rek: 293.985.605  a/n: Yayasan Infaq Dakwah Center

3.   Bank Syariah Mandiri (BSM),
No.Rek: 7050.888.422  a/n: Yayasan Infaq Dakwah Center

4.   Bank Mandiri,
No.Rek: 156.000.728.728.9  a/n: Yayasan Infaq Dakwah Center

5.   Bank BRI,
No.Rek: 0139.0100.1736.302  a/n: Yayasan Infaq Dakwah Center

6.   Bank BCA,
No.rek: 631.0230.497 a/n: Budi Haryanto (Bendahara IDC)

CATATAN:
Demi kedisiplinan amanah agar tidak bercampur dengan dana lainnya, silahkan tambahkan nominal Rp 2.000 (dua ribu rupiah).

Misalnya:

Rp 1.002.000,-
Rp 502.000,-
Rp 202.000,-
Rp 102.000,
Rp 52.000,- dan seterusnya.

Bila biaya pendidikan Maghfirah sampai tamat pesantren sudah tercukupi, maka donasi akan dialihkan untuk beasiswa yatim, dhuafa maupun program IDC lainnya.

Info: Mumtaz (08567700020 - 08999.704050).
Info Selengkapnya : http://www.infaqdakwahcenter.com/

Jumat, 06 Juni 2014

Wajah Bersih Bercahaya

wajah bersih bercahaya dengan berwudhu

Sejenak kita rehat membincangkan politik yang suhunya memanas. Mari kita sejukkan ruang hidup kita dengan sesuatu yang lebih bisa menyita perhatian Pemilik Kehidupan, Allah ‘Azza wa Jalla.

Satu di antaranya adalah menjadikan wajah kita bersih bercahaya sehingga semakin dikenali oleh Allah dan Rasul-Nya.

Jika banyak perempuan modern sering ditemukan menghabiskan waktu dan menghamburkan banyak rupiah di salon-salon kecantikan terutama untuk memoles wajahnya supaya semakin cantik, segar, dan  menarik, maka bagi  Muslimah upaya itu cukup dengan air wudhu.

Di samping murah dan praktis juga tentu saja berbobot pahala di sisi-Nya. Wudhu, ternyata bisa menjadikan pengamalnya berwajah bersih dan bercahaya.

Dalam sebuah sabdanya, Rasulullah SAW berpesan, “Sesungguhnya umatku akan dipanggil pada hari kiamat nanti dalam keadaan dahi, kedua tangan, dan kaki mereka bercahaya karena bekas wudhu.”  (HR Bukhari nomor 136 dan Muslim nomor 246).

Karena itu bisa dipastikan tak ada satu produk kecantikan pun yang mampu menandingi cahaya yang terpancar dari wajah orang-orang yang terjaga wudhunya. Karena cahaya dari air wudhu tak hanya dirasakan di dunia tapi juga di akhirat.

Bahkan mereka akan mudah dikenali Rasulullah SAW. Dalam sebuah hadis disebutkan, “Bagaimana engkau mengenali umatmu setelah sepeninggalmu, ya Rasulullah?”

Tahukah kalian, bila seseorang memiliki kuda yang berwarna putih pada dahi dan kakinya di antara kuda-kuda yang berwarna hitam yang tidak ada warna selainnya, bukankah dia akan mengenali kudanya?” jawab Rasul dengan nada bertanya. Para sahabat pun mengangguk.

Mereka (umatku) nanti akan datang dalam keadaan bercahaya pada dahi dan kedua tangan serta kaki karena bekas wudhu mereka,” pungkas Nabi. (HR Muslim nomor 249).

Tak hanya partikel-partikel debu maupun noda polusi yang dapat dikikis dari wajah, wudhu pun dapat melakukan sesuatu yang tak dapat dilakukan produk kecantikan manapun yaitu mengikis noda salah, khilaf dan dosa. Hal-hal tersebut adalah penyebab kotor dan tidak bercahayanya wajah seorang Muslim.

Apabila seorang Muslim atau Mukmin berwudhu kemudian mencuci wajahnya, maka akan keluar dari wajahnya tersebut setiap dosa pandangan yang dilakukan kedua matanya bersama air wudhu atau bersama akhir tetesan air wudhu. Apabila ia mencuci kedua tangannya, maka akan keluar setiap dosa yang dilakukan kedua tangannya tersebut bersama air wudhu atau bersama akhir tetesan air wudhu. Apabila ia mencuci kedua kaki, maka akan keluar setiap dosa yang disebabkan langkah kedua kakinya bersama air wudhu atau bersama tetesan akhir air wudhu, hingga ia selesai dari wudhunya dalam keadaan suci dan bersih dari dosa -dosa.” (HR Muslim nomor 244).

Subhanallah, indahkan Islam itu sahabatku. Segera bersih dan cahayakan wajah kalian, wahai perempuan-perempuan salehah. Supaya tampil cantik baik lahir atau pun batin serta sangat mudah dikenali Allah SWT dan Rasul-Nya kelak.

Minggu, 01 Juni 2014

Uzair, Pemuda Saleh yang dianggap Sebagai Anak Tuhan oleh Bangsa Israel

kebun-kurma
Gambar Kebun Kurma
Suatu hari ketika 'Uzair memasuki kebunnya yang menghijau dengan pokok-pokok kurma dan tiba-tiba hatinya telah terpesona serta tertarik untuk memikirkan rahasia keindahan dan keajaiban alam ini. Sesudah memetik buah-buahan dia pulang dengan keledainya sambil menikmati keindahan-keindahan alam sekitarnya sehingga keledai yang ditungganginya tersesat jalan. Setelah sekian lama barulah dia sadar bahwa dia telah berada di suatu daerah yang tidak dikenalinya serta sudah jauh dari negerinya sendiri.

Setelah dia sampai ke daerah itu dilihatnya kampung itu baru saja diserang oleh musuh-musuh sehingga menjadi rusak-binasa sama sekali. Di bekas runtuhan terdapat mayat-mayat manusia yang bergelimpangan yang sudah membusuk serta hancur. Melihat pemandangan yang mengerikan itu, dia pun turun dari keledainya dengan membawa dua keranjang buah-buahan. keledainya itu ditambat di situ, kemudian dia pun duduk bersandar pada dinding sebuah rumah yang sudah runtuh untuk melepaskan lelahnya. Pikirannya mulai memikirkan mayat manusia yang sudah busuk itu.

"Bagaimana orang-orang yang sudah mati dan hancur itu akan dihidupkan oleh Tuhan kembali di negeri akhirat?" begitulah pertanyaan yang datang bertalu-talu dan tidak terjawab olehnya sehingga dia menjadi lemah-lunglai dan kemudian terus tertidur.

Dalam tidur itu, dia seakan-akan bertemu dengan semua arwah (roh-roh) orang-orang yang sudah meninggal itu. Tidurnya amat luar biasa sekali, bukan hanya sejam atau semalam, tetapi dia telah tidur terus-menerus tanpa bangun-bangun selama seratus tahun lamanya.

Dalam masa dia tertidur itu, keadaan di sekitarnya sudah ramai lapisan baru, rumah serta bangunan-bangunan banyak yang telah didirikan. Dalam masa seratus tahun itu, segala-galanya sudah berubah, manakala 'Uzair tetap terus tidur tersandar di dinding buruk itu menjadi jasad (tubuh) yang tidak bernyawa lagi. Dagingnya sudah hancur dan tulang belulangnya sudah hancur lebur berderai.

Kemudian jasad 'Uzair yang telah mati, daging dan tulangnya yang sudah hancur itu disusun kembali oleh Allah pada bahagiannya masing-masing lalu ditiupkan rohnya. Dan ketika itu juga 'Uzair hidup kembali seperti dahulu. 'Uzair terus berdiri seperti orang yang bangun dari tidur lantas dia mencari keledai dan buah-buahannya di dalam keranjang dahulu.

Tidak berapa lama kemudian, turunlah beberapa malaikat seraya bertanya, "Tahukah engkau ya 'Uzair berapa lama engkau tidur?"

Tanpa berpikir panjang 'Uzair menjawab, "Saya tertidur sehari dua ataupun setengah hari."

Lalu malaikat pun berkata kepadanya, "Bahwa engkau terdampar di sini genap seratus tahun lamanya. Disinilah engkau berbaring, berhujan dan berpanas matahari, kadang-kadang ditiup badai dan berhawa sejuk dan juga panas terik. Dalam masa yang begitu panjang, makanan engkau tetap baik keadaannya. Tetapi coba lihat keadaan keledai itu, dia sendiri pun sudah hancur dan dagingnya sudah busuk."

Berkata malaikat lagi, "Lihatlah dan perhatikanlah sungguh-sungguh. Demikianlah kekuasaan Allah. Allah dapat menghidupkan kembali orang yang sudah mati dan mengembalikan jasad-jasad yang sudah hancur lebur dan dengan semudah itu pulalah Tuhan akan membangkitkan semua manusia yang sudah mati itu nanti di akhirat untuk diperiksa dan diadili segala perbuatannya. Hal ini diperlihatkan oleh Tuhan kepada engkau supaya iman engkau tetap dan engkau sendiri dapat menjadi bukti kepada manusia-manusia lain supaya engkau dan manusia-manusia lain tiada syak dan ragu-ragu lagi tentang apa yang diterangkan Tuhan tentang akhirat itu."

Setelah 'Uzair melihat makanan dan keledainya yang sudah hancur itu, maka 'Uzair pun berkata, "Sekarang tahulah saya bahwa Allah itu adalah berkuasa ke atas tiap-tiap sesuatu." 

Tiba-tiba keledai yang sudah hancur  berantakan itu dilihatnya mulai dikumpulkan daging dan tulangnya. Dan akhirnya menjadi seperti sediakala yaitu hidup kembali bergerak-gerak dan berdiri sebagaimana sebelum mati. Maka 'Uzair pun berkata, "Sekarang tahulah saya bahwa Allah berkuasa di atas segala-galanya." Lalu dia pun terus mengambil keledainya dahulu dan terus menunggangnya pulang ke rumahnya dahulu dengan mencari-cari jalan yang sukar untuk dikenali.

Dilihatnya segalanya telah berubah. Dia mencoba mengingati apa yang pernah dilihatnya seratus tahun dahulu. Setelah menempuh berbagai kesukaran, akhirnya dia pun sampai ke rumahnya. sesampainya di situ, dia mendapati rumahnya sudah pun buruk di mana segala dinding rumahnya telah habis runtuh. Semasa dia memandang keadaan sekeliling rumahnya, nampak seorang perempuan tua, lantas dia pun bertanya, "Inikah rumah tuan 'Uzair?"

"Ya," jawab perempuan itu. "Inilah rumah 'Uzair dahulu, tetapi 'Uzair telah lama pergi dan tiada didengar berita tentangnya lagi sehingga semua orang pun lupa padanya dan saya sendiri tidak pernah menyebut namanya selain kali ini saja." Kata perempuan itu sambil meneteskan airmata.

'Sayalah 'Uzair," jawab 'Uzair dengan sopan.

"Saya telah dimatikan oleh Tuhan seratus tahun dahulu dan sekarang saya sudah dihidupkan oleh Tuhan kembali."

Perempuan tua itu terkejut seakan-akan tidak percaya, lalu dia pun berkata, "'Uzair itu adalah seorang yang paling soleh, doanya selalu dikabulkan oleh Tuhan dan telah banyak jasanya di dalam menyembuhkan orang yang sakit." Sambungnya lagi, "Saya ini adalah hambanya sendiri, badan saya telah tua dan lemah, mata saya telah pun buta kerana selalu menangis terkenangkan 'Uzair. Kalaulah tuan ini 'Uzair maka cobalah tuan doakan kepada Tuhan supaya mata saya terang kembali dan dapat melihat tuan."

"Uzair pun menadahkan kedua belah tangannya ke langit lalu berdoa ke hadirat Tuhan. Tiba- tiba mata orang tua itupun terbuka dan dapat melihat dengan lebih terang lagi. Tubuhnya yang tua dan lemah itu kembali kuat seakan-akan kembali muda. Setelah merenung wajah 'Uzair dia pun berkata, "Benar, tuanlah 'Uzair. Saya masih ingat." Hambanya itu terus mencium tangan 'Uzair lalu keduanya pergi mendapatkan orang ramai, bangsa Israil. 'Uzair memperkenalkan dirinya bahwa dialah 'Uzair yang pernah hidup di kampung itu lebih seratus tahun yang lalu.

Berita itu bukan saja mengejutkan bangsa Israil, tetapi ada juga meragukan dan ada yang tidak percaya kepadanya. Walau bagaimanapun berita itu menarik perhatian semua orang yang hidup ketika itu. Karena itu mereka ingin menguji kebenaran 'Uzair. Kemudian datanglah anak kandungnya sendiri seraya bertanya, "Saya masih ingat bahwa bapa saya mempunyai tanda di punggungnya. Cobalah periksa tanda itu. Kalau ada benarlah dia 'Uzair."

Tanda itu memang ada pada 'Uzair, lalu percayalah sebahagian daripada mereka. Akan tetapi sebahagian lagi ingin bukti yang lebih nyata, maka mereka berkata kepada 'Uzair, "Bahwa sejak penyerbuan Nebukadnezar ke bangsa dan negara Israil dan setelah tentara tersebut membakar kitab suci Taurat, maka tiadalah seorang pun bani Israil yang hafal isi Taurat kecuali 'Uzair saja. Kalau benarlah tuan Uzair, cobalah tuan sebutkan isi Taurat yang benar."

'Uzair pun membaca isi Taurat itu satu persatu dengan fasih dan lancar tak ada kesalahan walaupun sedikit. Mendengarkan itu barulah mereka percaya bahwa sungguh benar itulah 'Uzair. 

Ketika itu, semua bangsa Israil pun percaya bahwa dialah 'Uzair yang telah mati dan dihidupkan kembali oleh Tuhan. Banyak di antara mereka yang memberikan salam dan mencium tangan 'Uzair serta meminta nasehat dan panduan daripadanya. Tetapi sebahagian daripada kaum Yahudi yang bodoh menganggap 'Uzair sebagai anak Tuhan pula. 

Maha Suci Allah tidak mempunyai anak semata 'Uzair maupun Isa karena semua makhluk adalah kepunyaan-Nya saja. Janganlah kita was-was tentang kekuasaan Allah, maka hendaklah dia berpikir siapakah yang menciptakan dirinya itu. Adalah mustahil sesuatu benda itu terjadi dengan sendirinya tanpa ada yang menciptakan. Kalau masih ada orang yang ragu-ragu tentang kekuasaan Allah, obatnya hanya satu saja, hendaklah dia membaca dan memahami Alquran, was-was terhadap kekuasaan Allah itu hanya datangnya dari syaitan.


Sumber : Suara-Islam.com 

Rabu, 28 Mei 2014

Pintu ar-Rayyan

marhaban ya ramadhan

Assalaamu alaikum wa rahmatullaahi wa barkaatuhu..

Berita Gembira! Rasulullah Saw bersabda, “Sesungguhnya di surga ada sebuah pintu yang dinamakan ar-Rayyan, yang akan masuk melaluinya pada Hari Kiamat hanyalah orang-orang yang berpuasa. Tidak akan masuk seorang pun melaluinya selain mereka. Lalu diserukan, “Manakah orang-orang yang berpuasa?” Maka mereka pun berdiri. Tidak ada seorang pun yang akan masuk melalui pintu ar-Rayyan ini kecuali mereka. Setelah semua masuk, maka pintu itu pun ditutup, sehingga tidak ada lagi yang bisa masuk melaluinya.” (Muttafaq ‘alaih).

Saudaraku, untuk menyemangati Ramadhan kita ini, bacalah dengan iman sabda Nabi Saw di atas. SubhanAllah, betapa tinggi dan mulianya Allah menempatkan orang-orang yang berpuasa. Buah dari keikhlasan dan kesabarannya, teristimewakan dengan memasukkan ke dalam surga melalui pintu khusus yang bernama “ar-Rayyan”.

Kata ar-Rayyan berasal dari bentuk infinitif ar-ray yang berarti pengairan, segar, dan pemandangan yang indah. Nama ini sesuai dengan keadaan orang-orang yang berpuasa yang menahan dirinya dari makan dan minum. Dan dahaga inilah yang lebih dominan dirasakan oleh orang yang sedang berpuasa dibanding rasa lapar.

Zain Ibnu al-Munir mengatakan, “Rasulullah mengatakan ‘pintu ar-Rayyan ada di dalam surga’, tidak mengatakan ‘bagi surga pintu ar-Rayyan’, agar orang-orang merasa bahwa dalam pintu tersebut mendapati kenikmatan dan kenyamanan surgawi (kenikmatan di dalam kenikmatan) yang tidak putus. Maka hal ini akan menambah keinginan dan kerinduan kepadanya”.

Hadis senada dengan di atas juga diriwayatkan oleh Imam al-Nasa’i dan Imam Ibnu Khuzaimah, dari Sa’id bin ‘Abdurrahman, dan yang lainnya. Dalam riwayat ini terdapat tambahan, “Siapa yang memasukinya (memasuki pintu ar-Rayyan), maka akan meminum darinya. Dan siapa yang meminum darinya, maka tak akan dahaga selamanya”.

Keterangan tambahan ini merupakan penegasan dari penghormatan Allah, sang pemelihara alam kepada orang-orang yang berpuasa, sekaligus sebagai reward spesial bagi mereka. Sejatinya pahala dan balasan Allah bagi orang-orang yang berpuasa adalah penuh, besar, dan tiada terhitung. Ada pun masuknya orang-orang yang berpuasa melalui pintu ar-Rayyan ini merupakan tambahan pahala dan penghormatan semata.

SubhanAllah, betapa besar kasih sayang Allah kepada hamba-Nya yang berpuasa. Hadiah surga VIP yang bernama ar-Rayyan ini diberikan khusus kepadanya.

Ya Allah, ampunilah seluruh dosa kami, maafkan seluruh kesalahan kami, terimalah taubat kami dan ridhailah kami masuk dalam surga ar-Rayyan-Mu. Aamin.

Minggu, 18 Mei 2014

Demi Tegaknya Izzah Islam

Demi Tegaknya Izzah Islam

‘’Sesungguhnya surga itu ada seratus derajat, jarak di antara setiap dua derajat adalah seumpama langit dan bumi. Dan al-Firdaus adalah derajat paling tinggi, daripadanya terpancar sungai-sungai surga. Apabila kamu meminta kepada Allah maka mintalah daripada-Nya al-Firdaus.’’ (Riwayat al-Hakim).

RADAR ISLAM -- Betapa pun saat ini kita tinggal di negeri yang belum sempurna, namun merindukan tegaknya izzah Islam wal Muslimin harus terus terjaga dan terpelihara.

Kerinduan ini juga harus dibalut tekad kuat. Karena keinginan kuat modal awal meneruskan langkah-langkah berikutnya.

Dan keinginan itu sebagaimana disebut dalam hadis di atas, haruslah bertempat pada titik tertinggi. Nabi Muhammad SAW sendiri senantiasa menyuruh para sahabat bahkan umat Islam seluruhnya agar mempunyai keinginan yang tinggi dalam semua perkara.

Sebagaimana kalau harus minta maka mintalah kepada sesuatu yang paling tinggi, Surga Firdaus. Kalau terjun di dunia dagang maka berusahalah menjadi seseorang yang dengannya orang berhajat banyak kepadanya.

Jika saat ini sedang belajar, berproseslah terus untuk menjadi pemilik ilmu yang alim, mengamalkan ilmunya, dan lalu menyebarkannya. Kalau politik adalah lahan tekunannya, maka di pucuk pemenuhan kebaikan umat adalah orientasinya.

Jadilah pemimpin di negeri ini yang mengamalkan Islam dan meninggikan kesejahteraan kaum muslimin dan semua yang dipimpinnya.

Nabi SAW tercinta menanam keinginan yang kuat dan harapan yang besar kepada seorang sahabat bernama Uqbah bin Nafi. 

Beliau mendoakannya ketika masih kecil agar Allah Azza wa Jalla memilihnya untuk menjadi pembuka dan pembebas yang hebat.

Ia telah menjadikan ‘Uqbah berkeinginan dan berjiwa besar yang membawanya kepada pembukaan dakwah di wilayah utara Afrika.

Begitu juga dengan Muhammad al-Fatih. Sejak Fatih masih kecil, ayahnya menanam keinginan agar suatu hari nanti Kostantinopel  (Istanbul) akan bebas melalui tangannya. Tinta sejarah pun tertoreh, beliaulah yang dijuluki al-Fatih, penakluk Konstantinopel.

Langkah tarbawiyah sang Nabi SAW ini tentu merupakan seruan umum kepada seluruh orang tua, para ustaz, penjaga, pendidik dan pendakwah agar mengambil kaidah yang sama.

Menanam keinginan dan menggalakkan manusia beriman agar mengincar posisi tinggi demi tegakknya ‘Izzah Islam wal Muslimin.

Jika tidak juga hal ini diteruskan maka tentu hanya mimpi kalau kita bisa mengubah dunia. Jadi, tanamkanlah tekad yang kuat untuk merebut supremasi indah li I’laai Kalimatillah.


Oleh : Ustad Muhammad Arifin Ilham.
Sumber : Republika.co.id.

Selasa, 13 Mei 2014

Halal dan Haram dalam Islam


RADAR ISLAM -- Salah satu prinsip yang telah diakui oleh Islam ialah: apabila Islam telah mengharamkan sesuatu, maka wasilah dan cara apa pun yang dapat membawa kepada perbuatan haram, hukumnya adalah haram.

Oleh karena itu, kalau Islam mengharamkan zina misalnya, maka semua pendahuluannya dan apa saja yang dapat membawa kepada perbuatan itu, adalah diharamkan juga.

Misalnya, dengan menunjukkan perhiasan, berdua-duaan (free love), bercampur dengan bebas, foto-foto telanjang (cabul), kesopanan yang tidak teratur (immoral), nyanyian-nyanyian yang kegila-gilaan dan lain-lain.

Dari sinilah, maka para ulama ahli fikih membuat suatu kaidah: “Apa saja yang membawa kepada perbuatan haram, maka itu adalah haram.”

Kaidah ini senada dengan apa yang diakui oleh Islam; yaitu bahwa dosa perbuatan haram tidak terbatas pada pribadi si pelakunya itu sendiri secara langsung, tetapi meliputi daerah yang sangat luas sekali, termasuk semua orang yang bersekutu dengan dia baik melalui harta ataupun sikap.

Masing-masing mendapat dosa sesuai dengan keterlibatannya itu. Misalnya tentang arak (alkohol), Rasulullah SAW melaknat kepada yang meminumnya, yang membuat (pemeras), yang membawanya, yang diberinya, yang menjualnya dan seterusnya. Nanti insya Allah akan kami sebutkan.

Begitu juga dalam soal riba, akan dilaknat orang yang memakannya, yang memberikannya, penulisnya dan saksi-saksinya.

Begitulah, maka semua yang dapat membantu kepada perbuatan haram, hukumnya adalah haram juga. Dan semua orang yang membantu kepada orang yang berbuat haram, maka dia akan terlibat dalam dosanya juga.