peluang usaha

Minggu, 23 Desember 2012

Zahra dan Ayah yang Lalai

zahra dan ayah yang lalai

Akbar adalah seorang yang supersibuk dengan urusan kantornya. Saking sibuknya, ia terkadang lupa memberikan waktu sejenak buat keluarga. Berkali-kali putri semata wayangnya, Zahra, ingin bermanja dengan ayahnya, tetapi sering tidak terlaksana.

Padahal, gadis berusia lima tahun itu sudah sangat kangen dengan ayahnya. Sang ibu pun harus memberi pengertian kepada Zahra tentang kesibukan ayahnya itu.

Suatu sore, di tengah kesibukan Akbar mengurusi berkas-berkas kantor, Zahra mendekatinya, seraya memohon untuk dibacakan cerita bergambar. “Maaf Zahra, ayah sedang sibuk. Dibacakan sama ibu saja, ya?” ujar Akbar.

Akan tetapi, Zahra tetap meminta sang ayah untuk membacakannya. Berkali-kali ia memohon dan mengharap ayahnya mau meluangkan waktu untuknya. “Ayah kan sibuk dan jarang punya waktu buat Zahra. Jadi, selagi ayah ada di rumah, ayolah, Yah. Zahra ingin ayah yang membacakannya,” harapnya.

Namun, Akbar tetap tak acuh dengan keinginan putrinya. Karena sering didesak, Akbar pun mulai hilang kesabarannya. Ia emosi. Ia mendorong putrinya sambil berkata dengan nada tinggi. “Zahra, ayah bilang nggak bisa. Ngerti nggak?” bentaknya.

Menyaksikan ayahnya semakin emosi, Zahra pun segera berlalu menuju pintu. Sesampainya di pintu, ia memandangi ayahnya dari belakang dengan mata berkaca-kaca. “Zahra sayang sama ayah,” ujarnya, kemudian menutup pintu ruang kerja ayahnya.

Tanpa menghiraukan, Pak Akbar kembali melanjutkan pekerjaannya.

Setelah selang beberapa saat, terdengar suara keras diiringi suara teriakan di depan rumah. Akbar pun bergegas mencari sumber suara. Ia kaget bukan kepalang. Ia menyaksikan anaknya, Zahra, tergeletak di tengah jalan dengan darah yang terus mengalir akibat tertabrak seorang pengendara sepeda motor yang kemudian melarikan diri.

Akbar segera membawa Zahra ke rumah sakit dengan mobilnya. Ia masih sempat mendengar suara Zahra yang meminta supaya dimaafkan karena sikapnya terhadap ayahnya tadi. Namun, kondisi Zahra yang demikian parah, nyawanya tak tertolong.

Akbar begitu menyesal. Ia memaki dirinya sendiri. Ia menyesali dirinya yang bodoh karena telah lalai. Dan akibat kelalaiannya, anaknya pun pergi untuk selama-lamanya.

Ia tak menyangka, seandainya ia membacakan buku cerita untuk Zahra, mungkin bukan seperti ini kejadiannya. Ia sangat menyesal, tetapi penyesalannya sudah terlambat.

Beberapa pelajaran penting dapat dipetik dari cerita singkat tersebut di atas, terutama bagi pemimpin rumah tangga yang telah memiliki buah hati, hendaknya bisa meluangkan waktu buat keluarga. Sebanyak apa pun aktivitas kita, tetaplah meluangkan waktu untuk keluarga.

Karena, keluarga menjadi pelita dan tempat yang damai bagi seseorang yang telah bekerja keras. Dan, anak adalah permata hati yang menjadi titipan Allah. Semoga kisah ini memberikan kita keteladanan dalam membangun sebuah rumah tangga yang terbaik demi mengharap rahmat Allah SWT. Wallahu a'lam.

Selasa, 16 Oktober 2012

Ustad Arifin Ilham : Rasionalitas Al-Quran tentang Tuhan


Rasionalitas Al-Quran tentang Tuhan
Profesor Bernar pernah berkata : Semakin maju jaman semakin tinggi tingkat peradapan dan kebudayaan umat manusia. Semakin luas otoritas intelektual manusia lambat laun tapi pasti dengan pasti pula manusia berlomba-lomba meninggalkan agamanya masing-masing.

Dengan kemampuan otak, olah otak melahirkan ilmu pengetahuan. Sains, dari sains melahirkan teknologi. Dengan teknologi segala urusan manusia akan dapat dicapai dengan segala kemudahan. Maka manusia saat itu tidak lagi membutuhkan agama. Bahkan titik kulminasinya mereka menganggap bukanlah tuhan yang menciptakan manusia. Tetapi manusialah yang mengada-adakakan tuhan alias manusialah yang menciptakan tuhan.
 
Dengan alibi yang sangat nakal ia bertanya...

Kalau memang tuhan itu ada lalu diamana adanya. Kalau memang tuhan itu ada kapan adanya telur ayamkah dulu atau ayam dulu. Kalau memang tuhan itu ada bagaimana wujudnya. Maka tidak mustahil ada agama yang mewujudkan tuhan dalam bentuk benda-benda, hewan, manusia. Sangat unikkan? Tuhan dipersonifikasikan dalam bentuk manusia.

Baik kalau memang alam raya ini ciptaan Tuhan dan itu  menjadi alasan semua agama. Lalu siapa yang menciptakan Tuhan? 

Tertarik membaca ulasannya? Pertanyaan-pertanyaan yang sangat amat nakal ini kita akan jawab melalui link download dibawah ini.
 

Rabu, 19 September 2012

Menyempurnakan Cahaya Nabi Muhammad SAW

nabi-muhammad-saw

Assalaamu alaikum wa rahmatullaahi wa barkaatuhu..

Sahabatku, simaklah Kalam Allah ini dengan iman, "... Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu setan-setan manusia dan jin,...” (QS 6 : 112).

Permusuhan ini adalah keniscayaan dengan semua cara syetan, dari perang militer, politik, ekonomi, sosial, budaya dan media. Mereka bakar Alqur'an, mereka bantai umat Islam, mereka hina Nabi Muhammad dengan film, kartun dan sebagainya.

"Mereka berkehendak memadamkan cahaya agama Allah dengan mulut (media) mereka, dan Allah (menggagalkan usaha) mereka dengan menyempurnakan cahaya-Nya, walaupun orang-orang kafir membencinya (QS 9: 32).

Marah harus tetapi tetap terjaga dengan kemuliaan akhlak, jangan bersedih sahabatku, Alqur'an itu Kalam Allah, Islam itu agama Allah dan nabi Muhammad itu adalah kekasih Allah, tidak akan pernah jatuh hina karena hinaan manusia sedunia sekalipun, justru sebaiknya semakin tampak cahaya kebenaran Alqur'an dan kemuliaan ahklak Nabi Muhammad.

Sahabatku inilah pertanda bangkitnya umat nabi Muhammad, pelajarilah sejarah rupawan beliau, hidupkan sunnah beliau, jaga ukhuwah dan dakwahkan seperti beliau berdakwah.

Assalaamu alaika ya Rasulullah, Assalaamu alaika ya HabiibAllah... kami sangat mencintai engkau ya Rasulullah, Allahu Akbar.

Selasa, 28 Agustus 2012

Senyummu Adalah Sedekah

senyummu adalah ibadah

Assalamu alaikum wa rahmatullaahi wa barkaatuhu..

Tanda yang tampak terlihat pertama seorang mukmin setelah ucapan salamnya adalah murah senyum.

Rasulullah bersabda, "Senyummu pada saudaramu adalah Sedekah", "Jangan sekali-kali kalian meremehkan suatu kebaikan, meski hanya berupa keceriaan wajah ketika kalian bertemu dengan kawan kalian" (HR Muslim), "Orang yang bermuka masam dan tidak membuat orang lain gembira adalah orang yang tidak memiliki nilai kebaikan disisi Allah".

Indahkan Islam itu sahabatku? Berikan senyum kepada saudaramu!

Senin, 06 Agustus 2012

Jangan Menolak Kebenaran

The Truth of Islam

RADAR ISLAM -- Momentum Ramadan tepat untuk memperbaiki sikap, termasuk menerima kebenaran. Tidak jarang manusia enggan menerima kebenaran karena alasan jabatan, struktur sosial atau lainnya. Belajar dari sejarah, banyak kisah nyata di dalam Islam yang bisa dijadikan pelajaran untuk memperbaiki sikap. Seperti kisah Abu Tholib.

Semenjak lahir, kehidupan Muhammad terbilang tidak menetap. Beberapa kali dia diasuh oleh orang berbeda. Setelah ayahnya, Abdullah meninggal saat Muhammad masih dalam kandungan, istrinya Aminah menetap di rumah kakak iparnya, Abu Thalib.

Pada usia 6 tahun setelah ibunya meninggal dunia, Muhammad diasuh oleh kakeknya, Abdul Mutholib. Namun hal itu tidak berlangsung lama, setelah dua tahun diasuh Abdul Mutholib, kemudian Muhammad diasuh oleh Abu Tholib.

Dalam buku Khadijah the Greatest Story of the First Lady of Islam, tulisan Syed A.A. Razwy dikatakan bahwa Abu Thalib bin Abdul Mutholib merupakan pemimpin terkemuka bani Hasyim, salah satu golongan Quraisy termashur di Jazirah Arab. Selain itu, Abu Thalib merupakan saudagar terkemuka yang berdagang hingga Suriah dan Yaman.

Selama dalam pengasuhannya, Muhammad dicintai layaknya bagian dari keluarga Abu Thalib. Bahkan karena rasa cintanya yang mendalam, pernah suatu ketika Muhammad diajak Abu Thalib untuk bersama-sama pergi ke Syam.

"Abu Thalib sangat mencintainya, sehingga berat baginya berpisah dengan kemenakannya itu walaupun hanya untuk beberapa bulan saja. Karena itu dia membawanya ke Syam," kata Syed.

Kasih sayang yang diberikan Abu Thalib tidak pernah padam, dia selalu berusaha untuk menepati wasiat Ayah Muhammad untuk senantiasa mengasuh dan memelihara. Bahkan ketika diutus menjadi rasul ALLAH SWT, Abu Thalib dengan semangat membara tetap menjadi orang pertama di belakang nabi untuk melindungi dari ancaman dan gangguan kaum kafir Quraisy.

Pada masa dakwah Nabi Muhammad SAW, berkali-kali dia menyampaikan kebenaran kepada Abu Thalib. Muhammad selalu berusaha menyadarkan pamannya untuk berhijrah meninggalkan kebiasaan jahiliyah, dengan menjadi Muslimin beribadah kepada ALLAH SWT.

Berbagai usaha dicoba, namun nyatanya hati Abu Thalib belum terbuka untuk menerima kebenaran. Walaupun dia meyakini agama yang dibawa Nabi Muhammad adalah suatu kebenaran, namun jabatan dia di kalangan kaum Quraisy membuatnya angkuh menolak setiap ajakan Muhammad SAW.

Pernah suatu ketika, kaum Quraisy geram dan tidak tahan dengan dakwah Muslimin yang semakin hari menggoyahkan keyakinan orang kafir. Tokoh Quraisy Abu Lahab, berencana untuk menangkap Nabi Muhammad SAW, namun rencana itu gagal setelah Abu Tholib dengan lantang siap mengorbankan nyawanya hanya untuk membela Rasullulah SAW.

Bahkan ketika Rasullulah SAW bersama para sahabatnya melewati sebuah lembah, mereka pernah dihadang oleh segerombolan orang kafir yang ingin membunuh nabi. Namun semua bubar ketika Abu Thalib muncul dan mengacungkan pedangnya seraya mengancam.

Saat Rasullulah SAW mendengar kabar jika Abu Tholib sedang meregang nyawa, dengan langkah terburu-buru Muhammad SAW menuju rumah pamannya tersebut. Begitu lemahnya kondisi Abu Thalib, membuat nabi tidak kuasa melihat pamannya terbujur lemah.

Dalam hadits diriwayatkan Imam Bukhori dari Al Musayyib bin Hazn, Berkali-kali Nabi Muhammad SAW menuntun Abu Tholib untuk mengucapkan dua kalimat syahadat, namun tetap saja usaha Muhammad SAW tidak berhasil. Sampai meninggal Abu Tholib tetap kafir.

Begitu beratnya Rasullulah SAW kehilangan sosok pelindung dan orang yang dia cintai selama ini, tidak henti-hentinya dia menangis dan memohon kepada Allah SWT untuk mengampuni dan menempatkan Abu Tholib ke dalam surga. Namun Allah SWT berkehendak lain, sehingga turunlah surah At-Taubah ayat 113 :

"Tiadalah sepatutnya bagi Nabi dan orang-orang beriman memintakan ampun (kepada Allah) bagi orang-orang musyrik, Walaupun orang-orang musyrik itu adalah kaum kerabat (nya), sesudah jelas bagi mereka, bahwasanya orang-orang musyrik adalah penghuni neraka jahanam."

Sumber : Merdeka.com

Syahidnya Penjual Korek Api

syahidnya-penjual-korek-api

RADAR ISLAM -- Setelah melepaskan kekafirannya dan bergabung bersama sahabat Rasullulah SAW, Mus'ab bin Umar hidup serba kekurangan. Tidak pernah lagi dia jumpai daging panggang dalam makan malamnya, hanya lauk sederhana yang mengenyangkan perutnya. Bahkan jika dahulunya dia tidak perlu bekerja untuk mendapatkan uang, kini dia harus berjualan korek api untuk menyambung hidupnya.

Dalam buku 99 kisah menakjubkan dalam Alquran tulisan Ridwan Abqary dikatakan, awalnya Mus'ab bin Umar merupakan anak dari suku Quraisy terpandang, keluarganya hidup dalam kemewahan. Tidak urung kondisi itu berpengaruh kepada Mus'ab. Setiap hari dia tampil dengan memakai pakaian mahal dan bagus, banyak gadis Arab jatuh hati kepadanya, terlebih sikap Mus'ab yang ramah dan lembut, membuat dia disukai banyak orang.

Namun semua berbalik drastis ketika Mus'ab memeluk Islam, dan menjadi sahabat Nabi Muhammad SAW. Tidak ada pakaian bagus yang dikenakannya, tubuhnya hanya terlindungi oleh potongan kain-kain yang sudah usang. Bahkan ketika kembali dari Habasyah bersama nabi, Mus'ab terlihat kurus dan tidak terawat.

"Segala puji bagi ALLAH SWT yang telah menukar dunia dengan penduduknya. Sesungguhnya, dahulu saya melihat Mus'ab seorang pemuda yang hidup mewah di tengah orang tuanya yang kaya. Kemudian, dia meninggalkan semua itu karena kecintaannya kepada ALLAH SWT dan Rasul-Nya," kata Rasullulah SAW.

Tidak hanya itu, setelah masuk Islam, Mus'ab dikucilkan dari lingkungan keluarganya. Bahkan ibunya, Khunais binti Malik beberapa kali berniat bunuh diri, jika Mus'ab tetap memeluk Islam dan tidak bersedia kembali kepada berhala-berhala. Namun semua itu tidak menyurutkan Mus'ab untuk tetap menjadi Muslim, hingga akhirnya dia diusir dari pelataran rumahnya.

Keteguhan hati si penjual korek, justru menyadarkan adik Mus'ab, Al-Rum untuk masuk Islam. Ketertarikan Al-Rum kepada Islam dia dapatkan karena ibunya selalu memerintahkannya untuk mendatangi Mus'ab mengajak kafir kembali.

Puncaknya ketika terjadi perang Uhud. Mus'ab bersama Al-Rum yang sudah memeluk Islam, ikut bersama para sahabat lainnya di barisan depan untuk menumpas kaum kafir yang memusuhi Islam. Rasullulah SAW sendiri menugasi Mus'ab membawa bendera Islam.

Pada saat para sahabat terdesak oleh tentara Quraisy dan menderita kekalahan, banyak kaum Islam kocar-kacir meninggalkan medan pertempuran. Namun pantang untuk Mus'ab. Dengan gagah berani dia tetap tidak beranjak dari tempatnya, mengibarkan bendera Islam di tengah medan pertempuran.

Melihat Mus'ab yang tetap berdiri, seorang tentara kafir, Ibnu Qamiah segera menunggangi kudanya dan melaju ke arah Mus'ab. Tanpa banyak bicara, disabetnya tangan kanan Mus'ab yang sedang mengibarkan bendera. Tidak lama kemudian, tangan kiri Mus'ab juga tidak luput dari sabetan pedang.

Mus'ab menjerit menahan rasa sakit kedua tangannya terpotong. Namun dengan sekuat tenaga dia peluk bendera Islam. Kemarahan Ibnu Qamiah memuncak, kemudian tombaknya dia hunuskan ke dada Mus'ab hingga akhirnya syahid menghembuskan nafas.

Dalam hadits yang diriwayatkan Imam Ahmad dan Abu Daud dikatakan, dari Ibnu Abbas, ia mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Tatkala saudara-saudaramu ditimpa malapetaka waktu perang Uhud, maka Allah menjadikan roh-roh mereka dalam rongga tubuh burung-burung hijau yang selalu mendatangi sungai-sungai surga dan memakan buah-buahannya serta berlindung dalam kandil-kandil emas di bawah naungan Arasy."

"Ketika terasa oleh mereka bagaimana nikmatnya makanan dan minuman serta indahnya tempat tinggal mereka, mereka berkata, 'Wahai malangnya nasib teman-teman kita, kenapa mereka tidak mengetahui balasan yang disediakan Allah bagi kita, agar mereka tidak merasa enggan untuk berjihad dan tidak mengabaikan peperangan.' Maka Allah pun berfirman, 'Akulah yang akan menyampaikan kepada mereka berita dari kamu itu,' lalu diturunkan-Nyalah ayat, 'Dan janganlah kamu kira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati."

Sumber : Merdeka.com

Jumat, 03 Agustus 2012

Anda Suka Putus Asa? Teladanilah Kisah Nabi Yunus

kisah nabi-yusuf

RADAR ISLAM -- Yunus termasuk nabi yang keberadaan, dan perjuangan menegakkan kalimat tauhid tertulis pada tiga kitab suci agama Samawi, yaitu Islam, Kristen, dan Yahudi. Beberapa sejarawan dan ahli tafsir sepakat nama asli Nabi Yunus adalah Yunus bin Matta. Yunus mendapat wahyu dan diangkat ALLAH SWT sebagai nabi untuk menyampaikan kebenaran kepada kaum Ninawa.

Yunus merasakan beratnya tugas menjadi seorang nabi, terlebih dia bukan berasal dari kaum Ninawa, sehingga kedatangannya tidak mendapatkan respon positif. Mereka tidak perduli dengan kedatangan Nabi Yunus, bahkan bisa dipastikan Nabi Yunus selalu mendapat cibiran, olok-olok, dan tindak kekerasaan setiap kali berdakwah mengajak beriman kepada ALLAH SWT.

Kaum Ninawa memiliki kebiasaan jahiliyah, bercinta dengan orangtua atau anaknya sendiri, merupakan perbuatan sehari-hari. Kepercayaan mereka kepada berhala sebagai tuhan, menambah kebodohan dan kekafiran kaum Ninawa.

Sudah tidak terhitung kegagalan Nabi Yunus, pada setiap kesempatannya beribadah kepada ALLAH SWT, dia selalu mengeluh dan merasa tidak berdaya menghadapi kaum Ninawa.

Karena tidak pernah berhasil, strategi dakwah Nabi yunus diubah. Selain mengajak kebenaran, dia juga menyampaikan ancaman adzab yang akan terjadi jika kaum Ninawa tidak mengikuti seruannya dan segera beriman.

Namun sekali lagi, kaum Ninawa tidak mengindahkan. Mereka menantang Nabi Yunus untuk menunjukkan azab yang dia peringatkan. Mengetahui jawaban kaumnya, Nabi Yunus akhirnya patah semangat dan marah. Dia kemudian mengadukan kepada ALLAH SWT untuk menurunkan adzabNya.

Setelah berdoa, nabi Yunus pergi meninggalkan kaum Ninawa dengan perasaan marah. Kekesalan dan sakit hati bercampur menjadi satu di dalam hatinya. Berkali-kali dia menyerukan kebenaran, namun tidak ada satu pun umatnya yang mengindahkan.

Sepeninggalan Nabi Yunus, kaum Ninawa melihat gejala aneh alam. Secara bertahap, awan hitam mulai menyelimuti penduduk Ninawa. Hewan peliharaan mereka berteriak dan bertingkah tidak wajar. Dari kejauhan, gemuruh badai disertai tiupan angin kencang menghampiri kota.

Dalam suasana panik dan ketakutan, kaum Ninawa menyadari kebenaran ajaran yang dibawa Nabi Yunus. Kemudian mereka bertaubat kepada Allah SWT dan meyakini kebenaran dakwah Nabi Yunus, seluruh berhala mereka hancurkan tanpa tersisa.

Suasana kota Ninawa kembali cerah, suara gemuruh yang awalnya menderu dengan tiupan angin kencang, berganti tiupan angin sepoi. Kesadaran kaum Ninawa kepada kebenaran Nabi Yunus, mendorong seluruh penduduk kota mencari sang nabi untuk membawanya menuju kesempurnaan hidup.

"Dan mengapa tidak ada (penduduk) suatu kota yang beriman, lalu imannya itu bermanfaat kepadanya selain kaum Yunus? Tatkala mereka (kaum Yunus itu), beriman, Kami hilangkan dari mereka azab yang menghinakan dalam kehidupan dunia, dan Kami beri kesenangan kepada mereka sampai kepada waktu yang tertentu," firman Allah SWT dalam surrah Yunus ayat 98.

Namun Nabi Yunus sudah jauh dari kaum Ninawa, bahkan ketika sampai di batas daratan, dia masih memendam dendam dan marah kepada kaum Ninawa. Seakan lupa akan kewajiban sebagai utusan ALLAH SWT, Nabi Yunus bertekad meninggalkan kaum Ninawa sejauh mungkin dengan menumpangi kapal nelayan setempat.

Sesampainya di tengah lautan, tiba-tiba laut yang awalnya tenang berubah menjadi gelombang besar, membuat kapal yang ditumpangi Nabi Yunus terombang ambing. Kondisi aneh ini diperparah cuaca gelap dan tiupan kencang angin topan. Tidak lama berselang muncul ikan berukuran raksasa dari dalam air. Banyak pendapat bahwa itu adalah ikan Nun, sejenis Paus. Seluruh penumpang panik, termasuk Nabi Yunus.

Berbagai usaha dilakukan untuk keluar dari amukan badai. Satu persatu barang-barang di dalam kapal dibuang ke laut, supaya berat kapal menjadi ringan dan bisa bergerak cepat. Namun semua itu sia-sia, barang di kapal sudah habis namun kapal masih melamban. Hanya para penumpangnya yang masih tersisa.

Setelah dilakukan berbagai kesepakatan, akhirnya Nabi Yunus terpilih untuk dibuang ke lautan sebagai upaya mengurangi berat kapal. Pada saat itulah Nabi Yunus tersadar, dosa besar yang dilakukannya berupa meninggalkan dakwah, dan mengingkari perintah ALLAH SWT.

"Sesungguhnya Yunus benar-benar salah seorang rasul.(ingatlah) ketika ia lari ke kapal yang penuh muatan. Kemudian ia ikut berundi lalu dia termasuk orang-orang yang kalah dalam undian. Maka ia ditelan oleh ikan besar dalam Keadaan tercela," firman Allah dalam surrah Ash-Syaaffat ayat 139-142.

Di dalam perut ikan itulah Nabi Yunus menyesalkan perbuatannya, tiada henti dia mengeluarkan air mata, berzikir, berdoa, meminta ampunan ALLAH SWT. Dia selalu menyesalkan sikap putus asanya dengan meninggalkan dakwah kepada kaum Ninawa tanpa seizin ALLAH SWT. Hingga setelah sekian lama berada di dalam ikan sambil merenungi kesalahannya, ALLAH SWT mengampuni dosanya dan mengembalikannya ke daratan untuk kembali kepada kaumnya.

"Maka kalau Sekiranya Dia tidak Termasuk orang-orang yang banyak mengingat Allah. Niscaya ia akan tetap tinggal di perut ikan itu sampai hari berbangkit. Kemudian Kami lemparkan Dia ke daerah yang tandus, sedang ia dalam keadaan sakit," firman ALLAH SWT dalam surrah Ash-Syaaffat ayat 143-145.

Sumber : Merdeka.com

Selasa, 31 Juli 2012

Teka-Teki Imam Al-Ghazali

teka-teki

Teka-Teki Imam Al-Ghazali melayu Malaysia.

Suatu hari, Imam Al-Ghazali berkumpul dengan murid-muridnya lalu beliau
bertanya :

Soalan pertama, Imam Ghazali : Apakah yang paling dekat dengan diri kita di dunia ini?

Murid 1 : Orang tua
Murid 2 : Guru
Murid 3 : Teman
Murid 4 : Kaum kerabat

Imam Ghazali : Semua jawaban itu benar. Tetapi yang paling dekat dengan kita ialah MATI. Sebab itu janji Allah bahwa setiap yang bernyawa pasti akan mati.

Soalan kedua, Imam Ghazali : Apa yang paling jauh dari kita di dunia ini ?

Murid 1 : Negeri Cina
Murid 2 : Bulan
Murid 3 : Matahari
Murid 4 : Bintang-bintang

Iman Ghazali : Semua jawaban itu benar. Tetapi yang paling benar adalah MASA LALU. Bagaimanapun kita, apapun kenderaan kita, tetap kita tidak akan dapat kembali ke masa yang lalu. Oleh sebab itu kita harus menjaga hari ini, hari esok dan hari-hari yang akan datang dengan perbuatan yang sesuai dengan ajaran Agama.

Soalan ketiga, Iman Ghazali : Apa yang paling besar di dunia ini ?

Murid 1 : Gunung
Murid 2 : Matahari
Murid 3 : Bumi

Imam Ghazali : Semua jawaban itu benar, tapi yang besar sekali adalah HAWA NAFSU. Maka kita harus hati-hati dengan nafsu kita, jangan sampai nafsu kita membawa ke neraka.

"Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk neraka jahanam banyak dari jin dan manusia yang mempunyai hati (tetapi) tidak mahu memahami dengannya (ayat-ayat Allah), dan yang mempunyai mata (tetapi) tidak mahu melihat dengannya (bukti keesaan Allah) dan yang mempunyai telinga (tetapi) tidak mahu mendengar dengannya (ajaran dan nasihat); mereka itu seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi; mereka itulah orang-orang yang lalai. " (Surah Al-A'raaf, Ayat 179)

Soalan keempat, Imam Ghazali : Apa yang paling berat di dunia ?

Murid 1 : Baja
Murid 2 : Besi
Murid 3 : Gajah

Imam Ghazali : Semua itu benar, tapi yang paling berat adalah MEMEGANG AMANAH. Tumbuh-tumbuhan, binatang, gunung, dan malaikat semua tidak mampu ketika Allah SWT meminta mereka menjadi khalifah (pemimpin) di dunia ini. Tetapi manusia dengan sombongnya berebut-rebut menyanggupi permintaan ALLAH SWT sehingga banyak manusia masuk ke neraka karena gagal memegang amanah.'

Soalan kelima, Imam Ghazali : Apa yang paling ringan di dunia ini ?

Murid 1 : Kapas
Murid 2 : Angin
Murid 3 : Debu
Murid 4 : Daun-daun

Imam Ghazali : Semua jawaban kamu itu benar, tapi yang paling ringan sekali di dunia ini adalah MENINGGALKAN SHOLAT. Gara-gara pekerjaan kita atau urusan dunia, kita tinggalkan solat. Na'uzubillahiminzaa lik.

Soalan keenam, Imam Ghazali : Apa yang paling tajam sekali didunia ini ?

Murid- Murid dengan serentak menjawab : Pedang

Imam Ghazali : Itu benar, tapi yang paling tajam sekali di dunia ini adalah LIDAH MANUSIA. Kerana melalui lidah, manusia dengan mudahnya menyakiti hati dan melukai perasaan saudaranya sendiri.

Sabtu, 28 Juli 2012

Perkara yang Membatalkan Pahala Puasa

 Perkara yang Membatalkan Puasa

Assalaamu alaikum wa rahmatullaahi wa barkaatuhu.
 
Sahabatku simaklah peringatan Rasulullah ini, "Bisa jadi seorang yang berpuasa, bagiannya dari puasanya hanyalah lapar dan dahaga" (Shahih, HR Ibnu Hibban).
 

Dalam hadist lain, "Barang siapa yang tidak meninggalkan ucapan dusta, dan pengamalannya, serta amal kebodohan, maka Allah tidak butuh pada amalannya meninggalkan makan dan minumnya. (Shahih, HR Al-Bukhari).

Karena itu kenalilah dan waspadailah perkara-perkara yang membatalkan nilai pahala puasa, yaitu :
1. Berdusta
2. Suka menggosip
3. Suka memfitnah
4. Mengadu domba
5. Memberikan sumpah Palsu
6. Berkata kasar, menghina atau merendahkan orang lain
7. Melihat dengan syahwat
8. Menyentuh wanita bukan mahramnya
9. Marah tanpa alasan yang jelas
10. Berkelahi
11. Menampakan aurat
12. Makan rizki haram, baik zat atau cara mencarinya, seperti menipu, menyogok, sogokan atau jadi perantaranya dan berbagai maksiat dan kezoliman lainnya.

Ayo sahabatku jangan sia-siakan puasa kita, ayo sungguh-sungguh berpuasa, ayo raih nilai kemuliaan disisi Allah dengan kesungguhan puasa dan taat... Insya Allah aamiin.

Jumat, 27 Juli 2012

Pembicaraan Bayi dengan Tuhan Sebelum Lahir ke Dunia

ibu dan bayi

Suatu ketika.. seorang bayi siap dilahirkan ke dunia. Menjelang diturunkan… Dia bertanya kepada TUHAN :

Bayi : “Para Malaikat di sini mengatakan, bahwa besok Engkau akan mengirimku ke dunia, tetapi….bagaimana cara saya hidup di sana, saya begitu kecil dan lemah”

TUHAN : “Aku telah memilih satu malaikat untukmu.. ia akan menjaga dan mengasihimu”

Bayi : “Tapi di surga apa yang saya lakukan hanyalah bernyanyi dan tertawa ini cukup bagi saya untuk bahagia”

TUHAN : “Malaikatmu akan bernyanyi dan tersenyum untukmu setiap hari, dan kamu akan merasakan kehangatan cintanya dan lebih berbahagia”

Bayi : “Dan apa yang dapat saya lakukan saat saya ingin berbicara kepadaMu?”

TUHAN : “Malaikatmu akan mengajarkan..bagaimana cara kamu berdoa”

Bayi : “Saya mendengar bahwa di bumi banyak orang jahat, siapa yang akan melindungi saya”?

TUHAN : “Malaikatmu akan melindungimu, dengan taruhan jiwanya sekalipun”

Bayi : “Tapi saya akan bersedih karena tidak melihat Engkau lagi”

TUHAN : “Malaikatmu akan menceritakan kepadamu tentang Aku, dan akan mengajarkan bagaimana agar kamu bisa kembali kepadaku, walaupun sesungguhnya Aku selalu berada di sisimu”

Saat itu surga begitu tenangnya…sehingga suara dari bumi dapat terdengar dan sang anak dengan suara lirih bertanya…

Bayi : “TUHAN……….jika saya harus pergi sekarang, bisakah Engkau memberitahuku, siapa nama Malaikat di rumahku nanti”?

TUHAN : “Kamu dapat memanggil nama Malaikatmu itu……
 I B U…”

Kenanglah ibu yang menyayangimu..Untuk ibu yang selalu meneteskan air mata ketika kau pergi…

Ingatkah engkau ketika ibumu rela tidur tanpa selimut demi melihatmu tidur nyenyak dengan dua selimut membalut tubuhmu..

Ingatkah engkau..ketika jemari ibu mengusap lembut kepalamu? Dan ingatkan engkau ketika air mata menetes dari mata ibumu ketika ia melihatmu terbaring sakit…


Sesekali jenguklah ibumu yang selalu menantikan kepulanganmu di rumah tempat kau dilahirkan. Kembalilah, mohon maaf…pada ibumu yang selalu rindu akan senyumanmu..

Jangan biarkan kau kehilangan saat-saat yang akan kau rindukan di masa datang, ketika ibu telah tiada…

Tak ada lagi di depan pintu yang menyambut kita…, tak ada lagi senyuman indah…tanda bahagia..

Yang ada hanyalah kamar kosong tiada penghuninya..yang ada hanyalah baju yang digantung di lemarinya..Tak ada lagi..dan tak akan ada lagi.. Yang akan meneteskan air mata mendo’akanmu disetiap hembusan nafasnya..


Pulang..dan kembalilah segera… peluklah ibu yang selalu menyayangimu..
Ciumlah kaki ibu yang selalu merindukanmu dan berikanlah yang terbaik di akhir hayatnya..

Bagi teman-teman yang ibunya sudah tiada, janganlah kamu pernah lupa selalu mendo'akan beliau semoga beliau tenang disisiNya dan dosa-dosa beliau diampuni-Nya. Aamin.

Selasa, 24 Juli 2012

Panah Syetan yang Jarang Meleset

panah syetan yang jarang meleset


Assalaamu alaikum warahmatullaahi wabarkaatuhu..

Ketahuilah sahabatku, Rasulullah mengingatkan bahwa, "Panah syetan yang jarang meleset adalah syahwat berzina", "Sungguh setiap Bani Adam pasti diuji dengan zina tanpa terkecuali, mata berzina dengan melihat (porno), tangan berzina dengan meraba (onani), pikiran berzina dengan berkhayal, mulut berzina dengan perkataan jorok, kemaluan berzina dengan zina sebenarnya".

Tetaplah bersabar, jangan tergoda, jangan berduaan dengan bukan mahram, sibukkan dengan aktivitas bermanfaat, perkuat zikir, sholawat, wudhu, puasa sunnah, bersahabat, berkumpul dengan orang sholeh dan hadirilah majelis ilmu dan zikir.

"Ya Allah cabutlah pada diri kami keinginan berbuat maksiat dan selamatkan kami dari godaan syetan yang terkutuk... Aamiin".

Jangan Mencari Keburukan Orang

Jangan Mencari Keburukan Orang


Assalamu alaikum wa rahmatullaahi wa barkaatuhu..

Simaklah kalam Allah dengan iman, "Hai orang-orang yang beriman, jauhi prasangka kecurigaan, karena sebagaimana besar prasangka kecurigaan itu adalah dosa, dan janganlah mencari-cari keburukan orang, dan janganlah memempergunjingkan satu sama lainnya, adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya, dan bertawakallah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang (QS 49:12). 

Seorang sahabat bertanya, "Ya Rasulullah, Muslim manakah yang terbaik",

Rasulullah menjawab, "Yaitu kaum muslimin yang lain selamat dari ucapan dan perbuatan".

Yahya ibnu Muadz ar Rqzi berkata, "Berikan tiga hal yang menjadi hak saudara mukminmu :
1. Jika tidak mampu memberi manfaat untuknya, jangan pernah mencelakakannya
2. Jika tidak mampu membahagiakannya, jangan membuatnya bersedih
3. Jika tidak mampu memujinya karena kemuliaan akhlaknya, jangan pernah mencela dengan mempergunjingnya.

Inilah yang membuat Islam menjadi ajaran termulia karena menjunjung tinggi kasih sayang, kehormatan, persaudaraan dan kemuliaan akhlak, sahabatku.

Semoga ALLAH Al Jaami', Allah himpun hati kita, Allah persaudarakan kita dunia akhirat dalam ridho dan rahmatnya... Aamiin.

Orang Mukmin Itu Seperti Lebah

lebah madu

Assalamu alaikum wa rahmatullaahi wa barkaatuhu..

Rasulullah bersabda : "Masalul mu'mini kannahli", "Orang mukmin itu seperti lebah".

Perhatikan lebah sahabatku, yang dimakan sari pati bunga - halal toyyib bergizi, yang dikeluarkan madu - tutur kata yang sopan santun mulia, hinggap dimanapun tidak merusak malah menyenangkan - akhlak mulia terutama rendah hatinya, bekerja keras sesuai tugas masing-masing,  disiplin, sangat solid saling menyayangi dan melindungi (QS 9:71), satu disakiti mereka bela mati-matian, dan ingat!, sengatannyapun untuk menyembuhkan, marahnyapun jadi obat.

SubhanAllah, memang tidak ada ciptaan Allah yang kebetulan dan sia-sia, semua punya maksud, makna dan tujuan, karena itu jangan berbuat sia-sia lagi apalagi sampai berani maksiat, malulah pada lebah yang hidupnya penuh dengan kedisiplinan, taat dan banyak manfaat.

Allahuma ya Allah, hiasilah hati kami dengan kesenangan ibadah, kemuliaan akhlak, semangat beramal shaleh, dan menjadi hamba yang membawa banyak manfaat untuk mendekatkan diri kepada-Mu ya Allah. Aamin.

Untuk Apa Hidup?

untuk apa hidup

Assalamu alaikum wa rahmatullaahi wa barkaatuhu..

Sahabatku orang yang paling berbahagia adalah orang yang faham Untuk Apa Hidup di Dunia ini:

1. TUJUAN hidup hanya mencari Ridho ALLAH

Allah Swt berfirman: “Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus” (QS Al Bayyinah: 5),

2. PERANAN hidup sebagai kholifah

Allah Swt berfirman: “Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi”. Mereka  berkata: “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih, dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman, “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui (QS Al Baqoroh: 30),

3. TUGAS hidup mengabdi pada ALLAH

Allah Swt berfirman: “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku” (QS Adz Dzariyat: 56),

4. PEDOMAN hidup adalah Alqur'an

Allah Swt berfirman: “Kitab (Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa” (QS Al Baqoroh: 2),

5. TELADAN hidup adalah Nabi Muhammad Saw

Allah Swt berfirman: “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan kedatangan hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (QS Al Ahzab:21),

6. SAHABAT hidup adalah orang-orang beriman

Allah Swt berfirman: “Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaiki hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat.” (QS Al Hujarat: 10),

7. ALAT hidup adalah harta, tahta dan semua potensi

Allah Swt berfirman: “Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan kebahagiaanmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.” (QS Al Qoshosh: 77),

8. MUSUH hidup adalah syetan

Allah Swt berfirman: “Bukankah Aku telah memerintahkan kepadamu hai bani Adam supaya kamu tidak menyembah syaitan? Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu,” (QS Yasin: 60).

9. Orientasi hidup adalah keselamatan di Akhirat

Allah Swt berfirman: "Sesungguhnya kehidupan di dunia ini adalah KESENANGAN SEMENTARA, dan Sesungguhnya kehidupan akhirat adalah "daarul qoroor" RUMAH SELAMA LAMANYA" (QS Al Mu'min: 39).

SubhanALLAH, kini sudah jelas untuk apa hidup sesaat ini, sahabatku, "Semoga ALLAH menancapkan kekuatan iman di hati kita dan kesenangan taat di tengah glamor godaan dunia ini...aamiin".

Jangan lupa sebelum rehat, berwudhu, berdoa, berzikir sampai tertidur dan berazam untuk sholat malam sahabatku.