Ilustrasi. Kegiatan Belajar Mengajar |
Padahal mereka telah mengorbankan kebahagiaan dan jiwanya untuk berpisah dengan keluarga untuk menuntut ilmu di pesantren, dengan harapan kelak menjadi penerus risalah Islam. Uluran tangan para dermawan sangat mereka butuhkan.
Santriwati Penghafal Al-Qur'an 17 Juz Butuh Biaya Pendidikan
Sabtu sore sebelum Maghrib, dalam suasana mendung, seorang aktivis Islam menghadap kepada Direktur IDC. Tanpa bicara panjang kalam, setelah memperkenalkan diri dan maksud tujuannya, ia menyerahkan selembar kertas bergaris bertulisan tangan bolak-balik empat halaman.
“Pak ini amanah dari guru ngaji saya. Tolong dibantu ya Pak, kasihan ini santri berprestasi butuh dana mendesak untuk biaya pesantren,” ujarnya ditemani istri dan anak balitanya.
“Insya Allah akhi, nanti kami follow up surat ini. Terima kasih informasinya,” jawab Abu Mumtaz.
Setelah beberapa hari melakukan pengecekan, ternyata surat yang ditulis santriwati dari pesantren itu benar adanya. Penulis surat adalah santriwati berprestasi yang sangat layak dibantu.
...Infaq biaya pendidikan ini sangat besar keutamaannya. Dari setiap kalimat kebaikan dan dakwah yang mereka tebarkan, Insya Allah kita akan menuai pahalanya...
Biaya yang diperlukan Maghfirah di pesantren sebetulnya sangat murah, yaitu sebesar Rp 450.000 setiap bulan, sudah termasuk SPP, uang makan, alat-alat belajar dan keperluan sehari-hari. Namun orang tuanya adalah kalangan dhuafa. Ia adalah pekerja keras yang shalih, aktivis Islam dan bekerja sepenuh amanah di tempat kerjanya.
Inilah surat selengkapnya, dengan beberapa editing ejaan tanpa merubah konteks :
Bismillahirrahmanirrahim,
Assalamu’alaikum
Warahmatullahi Wabarakatuh,
Namaku Nur Maghfirah,
biasa disapa Firah. Aku anak sulung dari tiga bersaudara, dilahirkan di Tanjung
Priok Jakarta tanggal 13 juli 1997.
Alhamdulillah, Allah
Ta’ala mengaruniakan kelebihan di tempat menuntut ilmu, dari TPA hingga sekolah
saat ini. Dari TK sampai SMP aku termasuk peringkat 3 besar. Saat mengikuti
lomba cerdas cermat tingkat SMP se-Jakarta Utara, aku berhasil memperoleh juara
III se-Jakarta Utara.
Pada tahun 2007 lalu
terjadilah banjir besar di Jakarta, sehingga semua yang dimiliki orang tuaku
habis ludes tersapu banjir. Karena kondisi yang tidak memungkinkan lagi
akhirnya orang tuaku memutuskan untuk pindah ke daerah Bekasi untuk merintis
ekonomi mulai dari nol lagi.
Dalam ekonomi yang
sangat sulit, aku ingin sekali sekolah di pondok pesantren. Karena keinginanku
yang kuat, akhirnya aku disekolahkan di pondok pesantren, padahal orang tuaku
tidak memiliki biaya sedikitpun. Bahkan untuk sekedar biaya transport menuju
pondok saja harus pinjam kesana kemari. Alhamdulillah, akhirnya keinginanku
sekolah di pondok pesantren tercapai juga tepatnya di daerah Plaosan
Magetan Jawa Timur.
Di pondok pesantren
putri Tahfizul Qur’an ini, ini aku sudah duduk di kelas dua SMP. Alhamdulillah
pendidikannya sangat bagus, sehingga aku telah berhasil menghafal Al-Qur'an 17
Juz. Di pesantren ini kukejar cita-citaku untuk menjadi seorang hafizhah (penghafal Al-Qur'an) dan guru agama
Islam supaya kelak bisa berbagi ilmu untuk umat. Aku ingin menjadi
mujahidah, guru Al-Qur'an dan bahasa Arab karena aku sangat menyukai kedua
pelajaran itu.
…Di
pesantren ini kukejar cita-citaku untuk menjadi seorang hafizhah (penghafal Al-Qur'an) dan guru agama
Islam…
Aku ditakdirkan Allah
terlahir dari keluarga yang kurang mampu. Kini abiku bekerja sebagai petugas
kebersihan di sebuah Sekolah Dasar Islam, dengan penghasilan yang untuk biaya
makan sehari-hari saja tidak mencukupi.
Aku bingung dengan
kondisi ini. Aku bingung bagaimana dengan biaya sekolahku di pesantren sekarang
ini. Tapi aku yakin karena aku masih punya Allah yang akan selalu menolongku.
Hanya kepada Allah semua harapan dan cita-cita itu kuserahkan.
Karena penghasilan
orang tuaku tidak cukup untuk memenuhi biaya pesantren, maka surat ini adalah
ikhtiar yang kutempuh. Semoga ada dermawan yang dipilih Allah untuk terketuk
membantu biaya pendidikanku di pesantren putri Tahfizhul Quran, agar
cita-citaku mendakwahkan Islam terkabul.
Semoga
Allah melipatgandakan pahala bagi siapapun yang berkenan menolong
meringankan beban biaya selama menuntut ilmu di pesantren putri ini.
Ya Allah, karuniakanlah
pahala dan keberkahan yang berlipatganda kepada siapapun yang menolongku
dari kesulitan ini. Aamin.
Wassalamu'alaikum
Warahmatullahi Wabarakatuh,
Infaq
Cerdas untuk Beasiswa Yatim, Dhuafa & Siswa Berprestasi
Surat Maghfirah dari
pesantren itu sengaja kami publikasikan untuk mewakili ratusan anak-anak yatim,
generasi mujahidin dan anak-anak dhuafa lain yang butuh bantuan beasiswa dan
pendidikan.
Kepedulian kita
adalah masa depan mereka, di dalam harta yang kita miliki terdapat hak mereka.
Dari infak dan zakat kita akan lahir senyum masa depan anak-anak yatim dan
dhuafa.
Berapapun bantuan
kita untuk biaya pendidikan mereka, sangat besar manfaat, berkah dan pahalanya.
Dari setiap kalimat kebaikan dan dakwah yang mereka tebarkan, insya Allah kita
akan menuai pahalanya.
Bagi kaum Muslimin
yang berminat menyalurkan zakat, infak dan shadaqahnya ke dalam program Infaq & Zakat Cerdas untuk Beasiswa Pendidikan Yatim dan Dhuafa, bisa
mengirimkan donasi ke nomor rekening IDC:
1. Bank Muamalat,
No.Rek: 34.7000.3005
a/n: Yayasan Infaq Dakwah Center
2.
Bank BNI Syari’ah,
No.Rek: 293.985.605
a/n: Yayasan Infaq Dakwah Center
3.
Bank Syariah Mandiri (BSM),
No.Rek: 7050.888.422
a/n: Yayasan Infaq Dakwah Center
4.
Bank Mandiri,
No.Rek:
156.000.728.728.9 a/n: Yayasan Infaq Dakwah Center
5.
Bank BRI,
No.Rek:
0139.0100.1736.302 a/n: Yayasan Infaq Dakwah Center
6.
Bank BCA,
No.rek: 631.0230.497 a/n: Budi
Haryanto (Bendahara IDC)
CATATAN:
Demi kedisiplinan amanah agar tidak bercampur dengan dana
lainnya, silahkan tambahkan nominal Rp 2.000 (dua ribu rupiah).
Misalnya:
Rp 1.002.000,-
Rp 502.000,-
Rp 202.000,-
Rp 102.000,
Rp 52.000,- dan seterusnya.
Bila biaya pendidikan Maghfirah sampai tamat pesantren
sudah tercukupi, maka donasi akan dialihkan untuk beasiswa yatim, dhuafa maupun
program IDC lainnya.
Info: Mumtaz (08567700020 - 08999.704050).
Info Selengkapnya : http://www.infaqdakwahcenter.com/
0 komentar:
Posting Komentar