Diceritakan, iblis la’natullah datang
kepada Yahya bin Zakaria. Yahya bin Zakaria bertanya kepada iblis, “Apakah
kamu memperoleh dariku sesuatu?”
Iblis menjawab, “Tidak
kecuali jika didatangkan kepadamu makanan pada malam hari kemudian aku
membuatmu bernafsu sehingga kamu makan dengan sangat kenyang kemudian kamu
tertidur.”
Yahya pun berkata, “Demi
Allah SWT saya tidak akan makan sampai kekenyangan untuk selamanya.”
Iblis juga berkata, “Demi
Allah selamanya aku akan menyuruh anak Adam supaya makan dengan sangat kenyang.”
Kisah yang dinukil dari
kitab Madaarijus Salikin di atas, memberikan pelajaran penting
bagi kita saat kita makan.
Yakni, hendaknya kita
berhati-hati saat kita makan. Jangan sampai kita terbujuk rayu iblis yang
membuat kita bernafsu untuk melahap makanan sampai kita kekenyangan.
Bila hal ini terjadi
bukan hanya akan mengganggu pencernaan dan kesehatan kita, juga menjadikan diri
kita dikuasai iblis. Sebab, perut yang kenyang menjadikan aliran darah semakin
terbuka dan membuat iblis leluasa masuk dan menguasai diri kita.
Karena sesungguhnya,
iblis itu berjalan di aliran darah manusia. Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya
setan itu berjalan pada anak Adam mengikuti aliran darah.” (Muttafaqun
‘alaih). Akibatnya, menjadikan perut kita sakit.
Selain itu juga membuat
kita lalai beribadah kepada Allah SWT. Bahkan, dapat menjerumuskan kita
pada perbuatan maksiat.
Dalam Alquran surah
Thaahaa (20) ayat 18, Allah berfirman,’’Makanlah di antara rezeki yang baik
yang telah Kami berikan kepadamu, dan janganlah melampaui batas padanya, yang
menyebabkan kemurkaan-Ku menimpamu. Dan barang siapa ditimpa oleh kemurkaan-Ku,
maka sesungguhnya binasalah dia.’’
Sebagai seorang Muslim,
hendaknya kita menjaga diri dari kekenyangan saat kita makan karena makan
sampai kekenyangan bukanlah perilaku seorang Muslim.
Umat Islam adalah
umat yang tidak makan kalau tidak lapar dan tidaklah makan sampai kekenyangan.
Rasulullah bersabda,
“Kami adalah kaum yang tidak makan kecuali lapar, dan jika kami makan maka kami
tidak sampai kekenyangan.”
Makan sampai kekenyangan
merupakan hal yang diharamkan oleh Allah SWT. Sebab, kekenyangan
merupakan bagian dari perbuatan yang melampaui batas.
Dalam Alquran surah
Al-A’raaf (7) ayat 31, Allah berfirman, “Makan dan minumlah, dan janganlah
berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang
berlebih-lebihan.”
Dalam ajaran Islam,
makan dan minum itu sebagai sarana, bukanlah tujuan. Islam mengajarkan, makan
dan minum bertujuan menjaga kesehatan badannya. Sebab, dengan badan sehat, umat
Islam bisa beribadah kepada Allah secara maksimal.
Umat Islam tidak makan
dan minum karena makanan dan minuman serta syahwat keduanya saja. Ia tidak
lapar maka ia tidak makan dan jika tidak kehausan ia tidak minum.
Agar tidak kekenyangan saat
kita makan, mari kita ikuti petunjuk Rasulullah. ‘’Tidak ada yang dipenuhkan
manusia lebih buruk dari perut, cukuplah bagi putra Adam beberapa suap yang
dapat menegakkan tulang punggungnya. Kalaupun harus makan lebih banyak maka
hendaklah sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiga untuk
pernapasan.” (HR IbnuMajah dan Ibnu Hibban, dan At-Tirmidzi melalui sahabat
Nabi Miqdam bin Ma’di Karib). Wallahu’alam.
Sumber : Republika.co.id
0 komentar:
Posting Komentar