peluang usaha

Minggu, 16 Maret 2014

Mempersiapkan "Pintu" Berjumpa dengan ALLAH

Pintu berjumpa dengan ALLAH

Assalaamu alaikum wa rahmatullaahi wa barkaatuhu..

Sahabatku yang dirahmati ALLAH, saudara-saudariku yang kucintai karena Allah Jalla Jalaluh.

Ketahuilah, bahwasanya asal kita ini tadinya tiada. Sekarang ada dari proses yang menakjubkan. Dari tetesan air mani, menjadi darah, menjadi segumpal daging, fakasaunal ‘izhama, Allah menjadikan di sela-sela daging ada tulang belulang, dengan desain yang apik dan rapi, lahirlah bayi, yaitu kita, manusia. Dan subhanAllah, rupanya kita hidup di dunia ini pun hanya terminal. Tempat kehidupan sementara sebelum kehidupan di akhirat nanti. Semua kita sudah divonis mati. Dan semua punya jadwal kematian.

“Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya…” (QS. Ali Imran : 145).

Semua kita punya jadwal ajal. Kitab ajal ini dirahasiakan oleh ALLAH Swt. Tujuannya agar kita bertakwa kepada Allah, agar kita waspada, agar kita bersiap-siap. Karena jadwal kematian dimisterikan oleh Allah.

When, dimana kita mati.

Where, kapan kita mati.

How, bagaimana cara kita mati.

Kita nggak pernah tahu. Karena itulah kita harus bersiap-siap.

Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati dalam keadaan beragama Islam.

Dalam keadaan Islam.

Dalam keadaan ikhlas.

Dalam keadaan rela.

Dalam keadaan ridha.

Dalam keadaan taat.

Dalam keadaan beramal shaleh.

Dalam keadaan senang beribadah.

Dalam keadaan lezat beristiqamah.

Dalam keadaan kerinduan berjumpa dengan Allah Jalla Jalaluh.

Jadi, kita hanya sebentar hidup di dunia ini, hanya numpang mampir. Cuma numpang jalan. Jadi dunia ini bukanlah tempat kita.

Karena hari demi hari, jam, menit, detik, kita mendekati jadwal kematian kita. Maka janganlah terkecoh dengan permainan hari. Jangan! Senin kembali Senin. Selasa kembali Selasa. Jangan ada istilah Ulang Tahun. Karena apanya yang diulang? Nggak ada yang bisa mengulang tahun itu. Umur bertambah, hakikatnya usia semakin berkurang.

Allah panjangkan umur kita, Allah lemahkan daya kemampuan kita. Tidakkah kau berpikir? Tidakkah kau waspada? Tidakkah kau takut akan kematian yang datang mengincar?

Allahu Akbar!

Ketahuilah saudaraku, kematian itu datang dengan cara tiba-tiba. Kematian itu pintu keadilan. Dia datang kepada siapapun. Kematian datang kepada orang-orang yang miskin dan yang kaya juga pasti mati. Dia datang kepada rakyat jelata dan datang juga kepada para pejabat (penguasa). Dia datang kepada siapa pun dan tidak pernah memberi tahu.

Kematian kalau sudah datang, nggak ada yang bisa menundanya. Tidak ada yang bisa menolaknya. Suka tidak suka, mau tidak mau, berani atau takut, pasti akan mati. Karena itu orang beriman tidak takut mati. Tidak mencari mati. Tidak melupakan mati. Tapi uniknya, orang beriman itu merindukan mati.

Why?

Karena mati adalah pintu berjumpa dengan ALLAH Swt.

Itulah yang membuat orang-orang beriman khusuk dalam ibadah. Karena ia yakin akan berjumpa dengan Allah. Maka kalau memang kematian adalah pintu perjumpaan dengan Allah, “Tidaklah aku melihat kematian,” kata Ali bin Abi Thalib, “kecuali pintu kebahagiaan.”

Allahu Akbar!

Dulu kita tiada, sekarang ada, dan akan kembali tiada.

Maka mulai sekarang bersiaplah menghadapi kematian dengan kesungguhan takwa, lalu kita akan bahagia selamanya di akhirat. Insya Allah.

Subhanakallahumma wabihamdika, asyhadu alla ilaha illa Anta, astaghfiruka wa atubu ilaih.

0 komentar:

Posting Komentar