peluang usaha

Rabu, 11 Juni 2014

Santriwati Penghafal Al-Qur'an 17 Juz Butuh Biaya Pesantren. Ayo Bantu!!

sma-ngaji
Ilustrasi. Kegiatan Belajar Mengajar
MAGETAN, Infaq Dakwah Center (IDC) Musim pendaftaran siswa/santri baru tahun ajaran baru 2014-2015, banyak anak-anak berprestasi, anak-anak yatim dan dhuafa yang terancam pendidikannya karena terbentur biaya.

Padahal mereka telah mengorbankan kebahagiaan dan jiwanya untuk berpisah dengan keluarga untuk menuntut ilmu di pesantren, dengan harapan kelak menjadi penerus risalah Islam. Uluran tangan para dermawan sangat mereka butuhkan.

Santriwati Penghafal Al-Qur'an 17 Juz Butuh Biaya Pendidikan

Sabtu sore sebelum Maghrib, dalam suasana mendung, seorang aktivis Islam menghadap kepada Direktur  IDC. Tanpa bicara panjang kalam, setelah memperkenalkan diri dan maksud tujuannya, ia menyerahkan selembar kertas bergaris bertulisan tangan bolak-balik empat halaman.

“Pak ini amanah dari guru ngaji saya. Tolong dibantu ya Pak, kasihan ini santri berprestasi butuh dana mendesak untuk biaya pesantren,” ujarnya ditemani istri dan anak balitanya.

“Insya Allah akhi, nanti kami follow up surat ini. Terima kasih informasinya,” jawab Abu Mumtaz.

Setelah beberapa hari melakukan pengecekan, ternyata surat yang ditulis santriwati dari pesantren itu benar adanya. Penulis surat adalah santriwati berprestasi yang sangat layak dibantu.

...Infaq biaya pendidikan ini sangat besar keutamaannya. Dari setiap kalimat kebaikan dan dakwah yang mereka tebarkan, Insya Allah kita akan menuai pahalanya...

Biaya yang diperlukan Maghfirah di pesantren sebetulnya sangat murah, yaitu sebesar Rp 450.000 setiap bulan, sudah termasuk SPP, uang makan, alat-alat belajar dan keperluan sehari-hari. Namun orang tuanya adalah kalangan dhuafa. Ia adalah pekerja keras yang shalih, aktivis Islam dan bekerja sepenuh amanah di tempat kerjanya.

Inilah surat selengkapnya, dengan beberapa editing ejaan tanpa merubah konteks : 

Bismillahirrahmanirrahim,

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Namaku Nur Maghfirah, biasa disapa Firah. Aku anak sulung dari tiga bersaudara, dilahirkan di Tanjung Priok Jakarta tanggal 13 juli 1997.

Alhamdulillah, Allah Ta’ala mengaruniakan kelebihan di tempat menuntut ilmu, dari TPA hingga sekolah saat ini. Dari TK sampai SMP aku termasuk peringkat 3 besar. Saat mengikuti lomba cerdas cermat tingkat SMP se-Jakarta Utara, aku berhasil memperoleh juara III se-Jakarta Utara. 

Pada tahun 2007 lalu terjadilah banjir besar di Jakarta, sehingga semua yang dimiliki orang tuaku habis ludes tersapu banjir. Karena kondisi yang tidak memungkinkan lagi akhirnya orang tuaku memutuskan untuk pindah ke daerah Bekasi untuk merintis ekonomi mulai dari nol lagi.

Dalam ekonomi yang sangat sulit, aku ingin sekali sekolah di pondok pesantren. Karena keinginanku yang kuat, akhirnya aku disekolahkan di pondok pesantren, padahal orang tuaku tidak memiliki biaya sedikitpun. Bahkan untuk sekedar biaya transport menuju pondok saja harus pinjam kesana kemari. Alhamdulillah, akhirnya keinginanku sekolah di pondok pesantren tercapai juga tepatnya di daerah Plaosan Magetan Jawa Timur.

Di pondok pesantren putri Tahfizul Qur’an ini, ini aku sudah duduk di kelas dua SMP. Alhamdulillah pendidikannya sangat bagus, sehingga aku telah berhasil menghafal Al-Qur'an 17 Juz. Di pesantren ini kukejar cita-citaku untuk menjadi seorang hafizhah (penghafal Al-Qur'an) dan guru agama Islam supaya kelak bisa berbagi ilmu untuk umat. Aku ingin menjadi mujahidah, guru Al-Qur'an dan bahasa Arab karena aku sangat menyukai kedua pelajaran itu.

…Di pesantren ini kukejar cita-citaku untuk menjadi seorang hafizhah (penghafal Al-Qur'an) dan guru agama Islam…

Aku ditakdirkan Allah terlahir dari keluarga yang kurang mampu. Kini abiku bekerja sebagai petugas kebersihan di sebuah Sekolah Dasar Islam, dengan penghasilan yang untuk biaya makan sehari-hari saja tidak mencukupi.

Aku bingung dengan kondisi ini. Aku bingung bagaimana dengan biaya sekolahku di pesantren sekarang ini. Tapi aku yakin karena aku masih punya Allah yang akan selalu menolongku. Hanya kepada Allah semua harapan dan cita-cita itu kuserahkan.

Karena penghasilan orang tuaku tidak cukup untuk memenuhi biaya pesantren, maka surat ini adalah ikhtiar yang kutempuh. Semoga ada dermawan yang dipilih Allah untuk terketuk membantu biaya pendidikanku di pesantren putri Tahfizhul Quran, agar cita-citaku mendakwahkan Islam terkabul.

Semoga Allah melipatgandakan pahala bagi siapapun yang berkenan menolong meringankan beban biaya selama menuntut ilmu di pesantren putri ini.

Ya Allah, karuniakanlah pahala dan keberkahan yang  berlipatganda kepada siapapun yang menolongku dari kesulitan ini. Aamin.

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Infaq Cerdas untuk Beasiswa Yatim, Dhuafa & Siswa Berprestasi

Surat Maghfirah dari pesantren itu sengaja kami publikasikan untuk mewakili ratusan anak-anak yatim, generasi mujahidin dan anak-anak dhuafa lain yang butuh bantuan beasiswa dan pendidikan.

Kepedulian kita adalah masa depan mereka, di dalam harta yang kita miliki terdapat hak mereka. Dari infak dan zakat kita akan lahir senyum masa depan anak-anak yatim dan dhuafa.

Berapapun bantuan kita untuk biaya pendidikan mereka, sangat besar manfaat, berkah dan pahalanya. Dari setiap kalimat kebaikan dan dakwah yang mereka tebarkan, insya Allah kita akan menuai pahalanya.

Bagi kaum Muslimin yang berminat menyalurkan zakat, infak dan shadaqahnya ke dalam program Infaq & Zakat Cerdas untuk Beasiswa Pendidikan Yatim dan Dhuafa, bisa mengirimkan donasi ke nomor rekening IDC:

1.   Bank Muamalat,
No.Rek: 34.7000.3005  a/n: Yayasan Infaq Dakwah Center

2.   Bank BNI Syari’ah,
No.Rek: 293.985.605  a/n: Yayasan Infaq Dakwah Center

3.   Bank Syariah Mandiri (BSM),
No.Rek: 7050.888.422  a/n: Yayasan Infaq Dakwah Center

4.   Bank Mandiri,
No.Rek: 156.000.728.728.9  a/n: Yayasan Infaq Dakwah Center

5.   Bank BRI,
No.Rek: 0139.0100.1736.302  a/n: Yayasan Infaq Dakwah Center

6.   Bank BCA,
No.rek: 631.0230.497 a/n: Budi Haryanto (Bendahara IDC)

CATATAN:
Demi kedisiplinan amanah agar tidak bercampur dengan dana lainnya, silahkan tambahkan nominal Rp 2.000 (dua ribu rupiah).

Misalnya:

Rp 1.002.000,-
Rp 502.000,-
Rp 202.000,-
Rp 102.000,
Rp 52.000,- dan seterusnya.

Bila biaya pendidikan Maghfirah sampai tamat pesantren sudah tercukupi, maka donasi akan dialihkan untuk beasiswa yatim, dhuafa maupun program IDC lainnya.

Info: Mumtaz (08567700020 - 08999.704050).
Info Selengkapnya : http://www.infaqdakwahcenter.com/

Jumat, 06 Juni 2014

Wajah Bersih Bercahaya

wajah bersih bercahaya dengan berwudhu

Sejenak kita rehat membincangkan politik yang suhunya memanas. Mari kita sejukkan ruang hidup kita dengan sesuatu yang lebih bisa menyita perhatian Pemilik Kehidupan, Allah ‘Azza wa Jalla.

Satu di antaranya adalah menjadikan wajah kita bersih bercahaya sehingga semakin dikenali oleh Allah dan Rasul-Nya.

Jika banyak perempuan modern sering ditemukan menghabiskan waktu dan menghamburkan banyak rupiah di salon-salon kecantikan terutama untuk memoles wajahnya supaya semakin cantik, segar, dan  menarik, maka bagi  Muslimah upaya itu cukup dengan air wudhu.

Di samping murah dan praktis juga tentu saja berbobot pahala di sisi-Nya. Wudhu, ternyata bisa menjadikan pengamalnya berwajah bersih dan bercahaya.

Dalam sebuah sabdanya, Rasulullah SAW berpesan, “Sesungguhnya umatku akan dipanggil pada hari kiamat nanti dalam keadaan dahi, kedua tangan, dan kaki mereka bercahaya karena bekas wudhu.”  (HR Bukhari nomor 136 dan Muslim nomor 246).

Karena itu bisa dipastikan tak ada satu produk kecantikan pun yang mampu menandingi cahaya yang terpancar dari wajah orang-orang yang terjaga wudhunya. Karena cahaya dari air wudhu tak hanya dirasakan di dunia tapi juga di akhirat.

Bahkan mereka akan mudah dikenali Rasulullah SAW. Dalam sebuah hadis disebutkan, “Bagaimana engkau mengenali umatmu setelah sepeninggalmu, ya Rasulullah?”

Tahukah kalian, bila seseorang memiliki kuda yang berwarna putih pada dahi dan kakinya di antara kuda-kuda yang berwarna hitam yang tidak ada warna selainnya, bukankah dia akan mengenali kudanya?” jawab Rasul dengan nada bertanya. Para sahabat pun mengangguk.

Mereka (umatku) nanti akan datang dalam keadaan bercahaya pada dahi dan kedua tangan serta kaki karena bekas wudhu mereka,” pungkas Nabi. (HR Muslim nomor 249).

Tak hanya partikel-partikel debu maupun noda polusi yang dapat dikikis dari wajah, wudhu pun dapat melakukan sesuatu yang tak dapat dilakukan produk kecantikan manapun yaitu mengikis noda salah, khilaf dan dosa. Hal-hal tersebut adalah penyebab kotor dan tidak bercahayanya wajah seorang Muslim.

Apabila seorang Muslim atau Mukmin berwudhu kemudian mencuci wajahnya, maka akan keluar dari wajahnya tersebut setiap dosa pandangan yang dilakukan kedua matanya bersama air wudhu atau bersama akhir tetesan air wudhu. Apabila ia mencuci kedua tangannya, maka akan keluar setiap dosa yang dilakukan kedua tangannya tersebut bersama air wudhu atau bersama akhir tetesan air wudhu. Apabila ia mencuci kedua kaki, maka akan keluar setiap dosa yang disebabkan langkah kedua kakinya bersama air wudhu atau bersama tetesan akhir air wudhu, hingga ia selesai dari wudhunya dalam keadaan suci dan bersih dari dosa -dosa.” (HR Muslim nomor 244).

Subhanallah, indahkan Islam itu sahabatku. Segera bersih dan cahayakan wajah kalian, wahai perempuan-perempuan salehah. Supaya tampil cantik baik lahir atau pun batin serta sangat mudah dikenali Allah SWT dan Rasul-Nya kelak.

Minggu, 01 Juni 2014

Uzair, Pemuda Saleh yang dianggap Sebagai Anak Tuhan oleh Bangsa Israel

kebun-kurma
Gambar Kebun Kurma
Suatu hari ketika 'Uzair memasuki kebunnya yang menghijau dengan pokok-pokok kurma dan tiba-tiba hatinya telah terpesona serta tertarik untuk memikirkan rahasia keindahan dan keajaiban alam ini. Sesudah memetik buah-buahan dia pulang dengan keledainya sambil menikmati keindahan-keindahan alam sekitarnya sehingga keledai yang ditungganginya tersesat jalan. Setelah sekian lama barulah dia sadar bahwa dia telah berada di suatu daerah yang tidak dikenalinya serta sudah jauh dari negerinya sendiri.

Setelah dia sampai ke daerah itu dilihatnya kampung itu baru saja diserang oleh musuh-musuh sehingga menjadi rusak-binasa sama sekali. Di bekas runtuhan terdapat mayat-mayat manusia yang bergelimpangan yang sudah membusuk serta hancur. Melihat pemandangan yang mengerikan itu, dia pun turun dari keledainya dengan membawa dua keranjang buah-buahan. keledainya itu ditambat di situ, kemudian dia pun duduk bersandar pada dinding sebuah rumah yang sudah runtuh untuk melepaskan lelahnya. Pikirannya mulai memikirkan mayat manusia yang sudah busuk itu.

"Bagaimana orang-orang yang sudah mati dan hancur itu akan dihidupkan oleh Tuhan kembali di negeri akhirat?" begitulah pertanyaan yang datang bertalu-talu dan tidak terjawab olehnya sehingga dia menjadi lemah-lunglai dan kemudian terus tertidur.

Dalam tidur itu, dia seakan-akan bertemu dengan semua arwah (roh-roh) orang-orang yang sudah meninggal itu. Tidurnya amat luar biasa sekali, bukan hanya sejam atau semalam, tetapi dia telah tidur terus-menerus tanpa bangun-bangun selama seratus tahun lamanya.

Dalam masa dia tertidur itu, keadaan di sekitarnya sudah ramai lapisan baru, rumah serta bangunan-bangunan banyak yang telah didirikan. Dalam masa seratus tahun itu, segala-galanya sudah berubah, manakala 'Uzair tetap terus tidur tersandar di dinding buruk itu menjadi jasad (tubuh) yang tidak bernyawa lagi. Dagingnya sudah hancur dan tulang belulangnya sudah hancur lebur berderai.

Kemudian jasad 'Uzair yang telah mati, daging dan tulangnya yang sudah hancur itu disusun kembali oleh Allah pada bahagiannya masing-masing lalu ditiupkan rohnya. Dan ketika itu juga 'Uzair hidup kembali seperti dahulu. 'Uzair terus berdiri seperti orang yang bangun dari tidur lantas dia mencari keledai dan buah-buahannya di dalam keranjang dahulu.

Tidak berapa lama kemudian, turunlah beberapa malaikat seraya bertanya, "Tahukah engkau ya 'Uzair berapa lama engkau tidur?"

Tanpa berpikir panjang 'Uzair menjawab, "Saya tertidur sehari dua ataupun setengah hari."

Lalu malaikat pun berkata kepadanya, "Bahwa engkau terdampar di sini genap seratus tahun lamanya. Disinilah engkau berbaring, berhujan dan berpanas matahari, kadang-kadang ditiup badai dan berhawa sejuk dan juga panas terik. Dalam masa yang begitu panjang, makanan engkau tetap baik keadaannya. Tetapi coba lihat keadaan keledai itu, dia sendiri pun sudah hancur dan dagingnya sudah busuk."

Berkata malaikat lagi, "Lihatlah dan perhatikanlah sungguh-sungguh. Demikianlah kekuasaan Allah. Allah dapat menghidupkan kembali orang yang sudah mati dan mengembalikan jasad-jasad yang sudah hancur lebur dan dengan semudah itu pulalah Tuhan akan membangkitkan semua manusia yang sudah mati itu nanti di akhirat untuk diperiksa dan diadili segala perbuatannya. Hal ini diperlihatkan oleh Tuhan kepada engkau supaya iman engkau tetap dan engkau sendiri dapat menjadi bukti kepada manusia-manusia lain supaya engkau dan manusia-manusia lain tiada syak dan ragu-ragu lagi tentang apa yang diterangkan Tuhan tentang akhirat itu."

Setelah 'Uzair melihat makanan dan keledainya yang sudah hancur itu, maka 'Uzair pun berkata, "Sekarang tahulah saya bahwa Allah itu adalah berkuasa ke atas tiap-tiap sesuatu." 

Tiba-tiba keledai yang sudah hancur  berantakan itu dilihatnya mulai dikumpulkan daging dan tulangnya. Dan akhirnya menjadi seperti sediakala yaitu hidup kembali bergerak-gerak dan berdiri sebagaimana sebelum mati. Maka 'Uzair pun berkata, "Sekarang tahulah saya bahwa Allah berkuasa di atas segala-galanya." Lalu dia pun terus mengambil keledainya dahulu dan terus menunggangnya pulang ke rumahnya dahulu dengan mencari-cari jalan yang sukar untuk dikenali.

Dilihatnya segalanya telah berubah. Dia mencoba mengingati apa yang pernah dilihatnya seratus tahun dahulu. Setelah menempuh berbagai kesukaran, akhirnya dia pun sampai ke rumahnya. sesampainya di situ, dia mendapati rumahnya sudah pun buruk di mana segala dinding rumahnya telah habis runtuh. Semasa dia memandang keadaan sekeliling rumahnya, nampak seorang perempuan tua, lantas dia pun bertanya, "Inikah rumah tuan 'Uzair?"

"Ya," jawab perempuan itu. "Inilah rumah 'Uzair dahulu, tetapi 'Uzair telah lama pergi dan tiada didengar berita tentangnya lagi sehingga semua orang pun lupa padanya dan saya sendiri tidak pernah menyebut namanya selain kali ini saja." Kata perempuan itu sambil meneteskan airmata.

'Sayalah 'Uzair," jawab 'Uzair dengan sopan.

"Saya telah dimatikan oleh Tuhan seratus tahun dahulu dan sekarang saya sudah dihidupkan oleh Tuhan kembali."

Perempuan tua itu terkejut seakan-akan tidak percaya, lalu dia pun berkata, "'Uzair itu adalah seorang yang paling soleh, doanya selalu dikabulkan oleh Tuhan dan telah banyak jasanya di dalam menyembuhkan orang yang sakit." Sambungnya lagi, "Saya ini adalah hambanya sendiri, badan saya telah tua dan lemah, mata saya telah pun buta kerana selalu menangis terkenangkan 'Uzair. Kalaulah tuan ini 'Uzair maka cobalah tuan doakan kepada Tuhan supaya mata saya terang kembali dan dapat melihat tuan."

"Uzair pun menadahkan kedua belah tangannya ke langit lalu berdoa ke hadirat Tuhan. Tiba- tiba mata orang tua itupun terbuka dan dapat melihat dengan lebih terang lagi. Tubuhnya yang tua dan lemah itu kembali kuat seakan-akan kembali muda. Setelah merenung wajah 'Uzair dia pun berkata, "Benar, tuanlah 'Uzair. Saya masih ingat." Hambanya itu terus mencium tangan 'Uzair lalu keduanya pergi mendapatkan orang ramai, bangsa Israil. 'Uzair memperkenalkan dirinya bahwa dialah 'Uzair yang pernah hidup di kampung itu lebih seratus tahun yang lalu.

Berita itu bukan saja mengejutkan bangsa Israil, tetapi ada juga meragukan dan ada yang tidak percaya kepadanya. Walau bagaimanapun berita itu menarik perhatian semua orang yang hidup ketika itu. Karena itu mereka ingin menguji kebenaran 'Uzair. Kemudian datanglah anak kandungnya sendiri seraya bertanya, "Saya masih ingat bahwa bapa saya mempunyai tanda di punggungnya. Cobalah periksa tanda itu. Kalau ada benarlah dia 'Uzair."

Tanda itu memang ada pada 'Uzair, lalu percayalah sebahagian daripada mereka. Akan tetapi sebahagian lagi ingin bukti yang lebih nyata, maka mereka berkata kepada 'Uzair, "Bahwa sejak penyerbuan Nebukadnezar ke bangsa dan negara Israil dan setelah tentara tersebut membakar kitab suci Taurat, maka tiadalah seorang pun bani Israil yang hafal isi Taurat kecuali 'Uzair saja. Kalau benarlah tuan Uzair, cobalah tuan sebutkan isi Taurat yang benar."

'Uzair pun membaca isi Taurat itu satu persatu dengan fasih dan lancar tak ada kesalahan walaupun sedikit. Mendengarkan itu barulah mereka percaya bahwa sungguh benar itulah 'Uzair. 

Ketika itu, semua bangsa Israil pun percaya bahwa dialah 'Uzair yang telah mati dan dihidupkan kembali oleh Tuhan. Banyak di antara mereka yang memberikan salam dan mencium tangan 'Uzair serta meminta nasehat dan panduan daripadanya. Tetapi sebahagian daripada kaum Yahudi yang bodoh menganggap 'Uzair sebagai anak Tuhan pula. 

Maha Suci Allah tidak mempunyai anak semata 'Uzair maupun Isa karena semua makhluk adalah kepunyaan-Nya saja. Janganlah kita was-was tentang kekuasaan Allah, maka hendaklah dia berpikir siapakah yang menciptakan dirinya itu. Adalah mustahil sesuatu benda itu terjadi dengan sendirinya tanpa ada yang menciptakan. Kalau masih ada orang yang ragu-ragu tentang kekuasaan Allah, obatnya hanya satu saja, hendaklah dia membaca dan memahami Alquran, was-was terhadap kekuasaan Allah itu hanya datangnya dari syaitan.


Sumber : Suara-Islam.com