peluang usaha

Senin, 31 Maret 2014

Cinta Sepenuh Hati

I Love ALLAH
Assalaamu alaikum wa rahmatullaahi wa barkaatuhu..

Sahabatku, cinta sepenuh hati kita hanya kepada ALLAH SWT, Rasul-Nya dan ingin selamat di Akhirat, membuat kita "ringan" berjalan di dunia. Tidak geer karena pujian, tidak minder karena kekurangan, tidak sakit hati karena hinaan dan tidak mau mendramatisir peristiwa dunia yang membuat air mata sia-sia, patah hati karena putus cinta dan sebagainya...

Mulailah katakan "Saatnya bagi hamba untuk berjuang meraih cinta-Mu ya Allah".(QS 9: 24)

Minggu, 30 Maret 2014

Alasan Mengapa Seorang Mu’min Senang dalam Berdoa?

biografi kh ustad muhammad arifin ilham 2
Follow FB Ustad Arifin Ilham : https://facebook.com/kh.muhammad.arifin.ilham
Assalaamu alaikum wa rahmatullaahi wa barkaatuhu..

SubhanAllah sahabatku, sebelum membaca oase hikmah kecil ini, abang mohon kalian membacanya tidak buru-buru, abang tulis ini dalam safar da'wah untuk menjawab pertanyaan kalian tentang alasan mengapa seorang mu'min senang berdoa. Inilah diantara alasannya, karena :

1. Berdoa adalah perintah ALLAH. Semakin kuat iman semakin sering berdoa, karena semua tunduk dalam kemauan dan kekuasaanNya.

2. Para Rasul berdoa dan mencontohkan berdoa.

3. Kita banyak hajat, banyak masalah, banyak harapan dan tidak tahu apa yang akan terjadi karena itulah kita ingin Allah membimbing kita agar sukses dan terhindar dari kesulitan.

4. Tidak ingin dicap sebagai mahlukNya yang sombong karena saat kita berdoa "Anta abdy" engkau adalah hambaKu. Senangnya diakui sebagai hamba Allah.

5. Sadar dirinya seorang hamba yang banyak kekurangan, kelemahan dan kesalahan.

6. Bukti bahwa kita hanya bergantung pada Allah karena itulah kita hanya bermohon kepada Allah.

7. Banyak persoalan yang tidak dapat diselesaikan kecuali dengan keajaiban doa. Tidak ada yang mustahil bagi Allah. Semua bisa terjadi dengan doa.

8. Bersyukur diberi kesempatan untuk bermunajat, sungguh Rasulullah mengabarkan berita gembira bahwa hamba Allah yang paling beruntung di akhirat nanti adalah ta'kala dibuka catatan amalnya ternyata paling banyak catatan munajat ampunan kepada Allah.

9. Dicintai Allah, "Sesungguhnya Allah sangat menyukai hambaNya "dua almulihhiin" merengek rengek kepadaNya". Allah sangat senang hambaNya yang selalu menghinakan diri dihadapanNya dengan selalu berdoa kepadaNya.

10. Kesenangan hamba yang beriman, gimana ngga senang, wong saat berdoa ditatap Allah, didengar Allah, diperhatikan Allah.

Allahumma ya Allah tumbuhkan pada diri kami kesenangan berdoa yang Engkau ijabah...aamiin.

Jangan lupa sebelum tidur berwudhu, berdoa, berzikir dan berazam sholat malam.

Sahabatku, Ingat...

ingat sholat ingat ALLAH

Assalaamu alikum warahmatullaahi barkaatuhu..

Ingat ALLAH selalu menatap kita, ingat Malaikat yang selalu mencatat perkataan dan perbuatan kita, ingat dunia ini fana, ingat kematian semakin dekat, ingat suasana malam pertama di alam kubur, malam pertama berpisah dengan dunia dan keluarga tercinta, ingat pertanyaan Malaikat Mungkar Nakir, ingat kiamat, Hari kebangkitan, ingat semua manusia jin dikumpulkan di Padang Mahsyar, ingat masing-masing bertanggungjawab atas perbuatannya, orang tua tidak bisa menolong anaknya demikian sebaliknya, ingat saat diperlihatkan Raport Amal Perbuatan Dunia, ingat saat melewati Shiroth, ingat semua aib diperlihatkan, ingat semua kezholiman dibalas, ingat dahsyatnya Neraka…

Ingatan inilah yang membuat kita senang sholat malam, semangat beramal sholeh, mencintai faqir miskin, akhlak muliapun terjaga, sibuk asyik dalam perbaikan dan kebaikan.

"Semoga ALLAH selalu menjaga kita untuk selalu ingat kepada-Nya dimana, kapan dan bagaimanapun sehingga hadir kemuliaan dan keberkahan aktivitas dalam hidup ini... Aamiin".

Jumat, 28 Maret 2014

Jangan Remehkan Dosa Kecil

 jangan remehkan dosa kecil

Assalaamu alikum warahmatullaahi barkaatuhu..

Rasulullah pernah lewat didekat dua kubur lalu bersabda, "Sesungguhnya dua orang ini sedang disiksa namun bukan karena dosa besar. Yang satu karena suka menyebarkan fitnah, sedang yang lain tidak bersembunyi ketika kencing, kata Ibnu Abbas,

"Kemudian Rasulullah meminta batang pohon yang basah, lalu beliau memotongnya menjadi dua, lalu menanam yang satu dikubur pertama dan yang satu lagi dikubur yang kedua, lalu beliau berdoa", "Semoga batang pohon ini meringankan siksa keduanya selama belum kering". (HR Al Bukhori).

Subhanallah Semoga Allah menjaga kita dengan hidayah-Nya agar kita tidak meremehkan dosa sekecil apapun...... aamiin.

Senin, 24 Maret 2014

Dunia Adalah Cermin Akhirat

http://radarislam.blogspot.com/2014/03/daftar-isi-blog-radar-islam.html

Assalaamu alaikum wa rahmatullaahi wa barkaatuhu..

Saudaraku yang dirahmati ALLAH, pada hakikatnya, kehidupan dunia adalah cermin kehidupan di akhirat kelak. Apa yang akan kita alami di akhirat nanti sesungguhnya sudah tergambar dalam kehidupan dunia, kendati apa yang akan terjadi di akhirat kelak masih merupakan rahasia ALLAH SWT. Kita sendiri sesungguhnya sudah bisa merasakan, atau tepatnya menyadari, di tempat seperti apakah pantasnya kita berada di akhirat nanti. Pantaskah kita berada di surga-Nya dengan perilaku kita di dunia yang seperti ini?

Saudaraku, perkara dunia cenderung mengarah kepada ketidakbahagiaan. Semakin dunia dikejar, semakin ia membuat kita letih dan tidak bahagia. Sebab, tujuan akhir dari pencapaian duniawi adalah kepuasan nafsu semata yang sifatnya hanya sesaat. Kenikmatan duniawi tak ada ujungnya. Setiap kita merasa telah mencapai puncak, akan muncul keinginan untuk mencapai puncak yang lainnya. Tak heran kalau masalah duniawi dapat membuat kita terjerembab ke dalam lumpur dosa. Dunia akan mempermainkan hati dan perasaan kita. Maka, tidak benar jika ada seseorang yang merasa telah menaklukkan atau menguasai dunia. Sebab, yang terjadi justru manusia menjadi bulan-bulanan permainan dunia.

Saudaraku yang dirahmati ALLAH, kita tidak boleh terjebak dalam tujuan duniawi semata. Kenapa? Sebab, itu persoalan mudah, sebagaimana mudahnya kehilangan kenikmatan yang sudah kita raih di dunia. Kekayaan, kesuksesan, kenaikan pangkat atau jabatan adalah hal yang remeh jika dibandingkan betapa hebatnya kenikmatan akhirat.

Ketika kita menganggap istana, kendaraan mewah, perhiasan, serta kekayaan lain adalah puncak kebahagiaan, saat itulah kita telah menetapkan target yang rendah dalam pencapaian kebahagiaan. Sebab, semua yang tampak membahagiakan itu hanyalah fatamorgana. Kekayaan hanyalah ‘baju’ yang sewaktu-waktu harus ditanggalkan. Betapa banyak orang kaya yang muak dengan kekayaannya. Akhirnya, ia lari dari kehidupannya dan menarik diri dari pergaulan sosial, tidak sedikit pula orang miskin yang stres akibat terus menerus mengejar kekayaan.

Saudaraku yang dirahmati ALLAH, mengapa kita tidak mengejar target tertinggi yaitu kebahagiaan yang dijanjikan ALLAH SWT di akhirat kelak? Itulah puncak kebahagiaan tertinggi yang mengungguli kebahagiaan yang lazim kita tafsirkan di dunia ini. Kebahagiaan akhirat bersifat kekal dan abadi. Itulah kenikmatan dan kebahagiaan yang sesungguhnya. Namun, kebanyakan kita lebih suka mengejar kebahagiaan dunia yang sifatnya hanya sesaat. Karena, kita beranggapan bahwa kebahagiaan akhirat bukan sesuatu yang pasti. Disinilah letak keimanan kita terbukti.

Orang yang mempunyai kekuatan iman dan memahami dengan benar kalimat la ilaha illallah pantang mengatakan bahwa akhirat bukan sesuatu yang pasti. Iman akan memberikan sinyal yang kuat, tanpa keraguan sedikit pun, bahwa akhirat pasti akan datang.

Iman mempunyai posisi yang sangat penting dalam kehidupan kita di dunia. Ia sangat menentukan sikap kita dalam mengarungi lautan kehidupan. Iman yang lemah cenderung menyepelekan akhirat dan malah mendorong harapan untuk meraih kebahagiaan dunia semakin kuat. Mata kita buta akibat silau melihat kenikmatan dunia. Akhirnya, masa depan pun menjadi gelap. Ketika kesengsaraan sejati kita alami di akhirat nanti, barulah kita akan tersadar bahwa janji Allah itu benar.

Allahu Akbar.

Saudaraku yang dirahmati ALLAH, kita tentu tidak ingin menjadi orang yang menyesal di hari kemudian, saat semua kesengsaraan yang menimpa kita terlanjur terjadi. Kita harus menyadari segalanya sejak awal, sebelum penderitaan nan panjang itu benar-benar menimpa diri kita. Tetaplah waspada dengan godaan kenikmatan dunia, meskipun tidak berarti kita harus meninggalkan aktivitas keduniaan. Manfaatkanlah fasilitas duniawi yang kita peroleh sebagai kendaraan untuk menunaikan ibadah kepada Allah dan menjadikannya sebagai jalan, bukan tujuan, menuju akhirat.

Kehidupan dunia hanyalah cermin dari kehidupan sesungguhnya yang ada di akhirat. Kemakmuran, kesuksesan dan kebahagiaan yang tampak di dunia belum tentu demikian adanya di akhirat. Sebagaimana cermin, bisa saja kenyataan berbicara sebaliknya, yaitu kemakmuran di dunia justru tanda kesengsaraan di akhirat. Pernyataan ini bukan bermaksud melarang kita menikmati kehidupan dunia. Sebab, dua ala ini memiliki keterkaitan yang erat. Boleh saja kita menikmati kehidupan dunia, semata-mata untuk berbuat saleh dan memberikan manfaat bagi kehidupan dunia. Sebab, apa yang dinilai Allah saat memasuki akhirat adalah amal perbuatan kita saat di dunia.

Itulah sebabnya, kita dianjurkan senantiasa berdoa dan meminta keselamatan dalam menjalani kehidupan di dunia dan akhirat. Rabbanaa aatinaa fid dun-yaa hasanah wa fil aakhirati hasanah wa qinaa ‘adzaaban naar (Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kami keselamatan di dunia dan akhirat serta lindungilah kami dari siksa neraka).

Saudaraku yang dimuliakan ALLAH, keimanan kita harus menyatakan dengan mantap bahwa akhirat lebih baik dibandingkan kehidupan dunia.

“Dan sungguh yang kemudian (akhirat) itu, lebih baik bagimu daripada yang permulaan.” (QS. Adh-Dhuha [93]: 4).

Dunia hanyalah tempat untuk menyiapkan bekal bagi perjalanan yang harus kita lalui menuju keabadian. Tanpa bekal yang cukup, di akhirat nanti, kita tidak akan menemukan kebahagiaan. Bekal itu bukanlah harta atau jabatan, namun amal shaleh dan ridha Allah. Jejak perilaku kita di dunialah yang akan berbicara di hadapan ALLAH SWT.

Di akhirat, tidak ada yang bisa menyelamatkan kita, malaikat sekali pun. Hanya amal shaleh yang kita tanam di dunia saja yang mampu menyelamatkan kita. Amal-amal itu akan berbicara sebagai pembela di hadapan pengadilan Allah. Dan, manusia hanya terdiam menyaksikan kebenaran demi kebenaran diungkap. Tanpa manipulasi, kebohongan, dan kemunafikan sebagaimana yang banyak terjadi pada pengadilan dunia. Di pengadilan akhirat, seluruh anggota tubuh kita berbicara dan bersaksi atas apa yang pernah diperbuatnya selama menjalani kehidupan di dunia. Tidak satupun anggota badan yang berdiam diri. Semuanya menyampaikan pengakuan.

Saudaraku yang dirahmati ALLAH, saatnya kita menentukan arah dan tujuan hidup. Apa yang kita harapkan dari perjalanan singkat di dunia ini? Menumpuk harta sebanyak-banyaknya atau justru hanya berdiam diri meratapi nasib apa adanya?

Hidup adalah pilihan. Insya Allah, kalau kita tempuh adalah akhirat atau tujuan akhir, semua hal kecil yang mengikutinya akan bisa kita raih.

Berbahagialah mereka yang sudah berani mengambil tujuan akhirat sebagai harapan terbesar dalam hidup. Sebaliknya, rugi dan celakalah pribadi-pribadi yang memperiotaskan dunia dengan menumpuk-numpuk kekayaan yang pada akhirnya tidak dapat memberikan manfaat, bahkan sebaliknya, justru mengundang masalah.

Dengan menghayati kalimat La ilaha illallah yang terlantun dalam zikir, kita akan berani mengambil keputusan yang meniscayakan iman, yaitu memperiotaskan kehidupan akhirat, kehidupan yang belum kita tahu, namun sudah pasti akan kita temui.

Subhanakallahumma wabihamdika, asyhadu alla ilaha illa Anta, astaghfiruka wa atubu ilaih.

Daftar Isi Blog Radar Islam

daftar isi blog

Jumat, 21 Maret 2014

Bolehkah Mengulang Sholat?

shalat tahajud dan kemuliaan-Nya
Ilustrasi Sholat Malam (Tahajjud)
Assalaamu alaikum warahmatullaahi wabarkaatuhu..

Bahwa Rasulullah Saw. masuk masjid, Lalu seorang lelaki masuk dan melakukan shalat. Setelah selesai ia datang dan memberi salam kepada Rasulullah Saw.

Beliau menjawab salamnya lalu bersabda: Ulangilah sholatmu, karena sesungguhnya engkau belum shalat.

Lelaki itu kembali sholat seperti sholat sebelumnya. Setelah sholatnya yang kedua ia mendatangi Nabi Saw. dan memberi salam.

Rasulullah menjawab: Wa'alaikas salam.

Kemudian beliau bersabda lagi: Ulangilah sholatmu, karena sesungguhnya engkau belum sholat. Sehingga orang itu mengulangi sholatnya sebanyak tiga kali.

Lelaki itu berkata: Demi Zat yang mengutus Anda dengan membawa kebenaran, saya tidak dapat  mengerjakan yang lebih baik daripada ini semua. Ajarilah saya.

Beliau bersabda: "Bila engkau melakukan sholat, bertakbirlah. Bacalah bacaan dari Alquran yang engkau hafal. Setelah itu rukuk hingga engkau tenang dalam rukukmu. Bangunlah hingga berdiri tegak. Lalu bersujudlah hingga engkau tenang dalam sujudmu. Bangunlah hingga engkau tenang dalam dudukmu. Kerjakanlah semua itu dalam seluruh sholatmu".

SubhanAllah, sahabatku inilah dalil bolehnya mengulangi sholat sampai merasakan Kekhusyu'an, sungguh sholat yang yakin ditatap Allah dan sadar berhadapan dengan Allah sehingga setiap bacaan menjadi doa dan dialog pada-Nya membuat sholat Thuma'ninah dan khusuk', tenang, damai, sejuk, nyaman, nikmat, indah dan buahnya adalah akhlak mulia.

SubhanAllah, ya Allah Jadikanlah sholat kami sholat yang khusyu' thumani'ninah yang berbuah kemuliaan akhlak... Aamiin.

Kamis, 20 Maret 2014

Setiap Larangan Pasti Ada Maknanya

minuman haram
Jauhi minuman haram yang akan membuat kita lupa dari mengingat ALLAH SWT.
Assalaamu alaikum wa rahmatullaahi wa barkaatuhu

Sahabatku ketahuilah dan sadarilah bahwa segala perintah larangan Allah, selalu pasti mengandung ridho-Nya, rahmat-Nya, ampunan-Nya, hidayah-Nya, berkah-Nya dan syurga-Nya. 

Allah "Almustagna an ibaadihi" tidak sedikitpun berhajat kepada mahluk-Nya kecuali karena kasih sayang-Nya yang menakjubkan.

Sholat, zakat, puasa, haji dan semua Syariat-Nya semuanya untuk kemaslahatan mahluk-Nya, jelasnya untuk kebahagiaan mahluk-Nya, seperti ibadah shaum ini, Allah ingin kita menjadi hamba yang bertaqwa "laallakum tattaqun", dengan kesungguhan taqwa, tidak maksiyat maka belum di Akhirat, di Dunia inipun dibahagiakan-Nya,

Allahu Akbar,

"Ketahuilah sesungguhnya kekasih-kekasih Allah tidak takut apa yang terjadi dan tidak bersedih apa yang sudah terjadi karena kesungguhan iman dan ketakwaan mereka kepada Allah, untuk mereka Allah gembirakan hidup di Dunia ini apalagi di Akhirat kelak, itu pasti untuk mereka, itulah kemenangan besar bagi hamba-hamba yang bertaqwa"

Semoga Allah selalu berkahi dakwah dan persahabatan kita... Aamiin

Gambaran Tentang Keindahan Surga

 Gambaran Tentang Keindahan Surga

RADAR ISLAM -- Menurut Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda, ’’ALLAH SWT berfirman, ‘Sesungguhnya Aku telah menyediakan untuk hamba-Ku yang saleh segala apa yang tidak pernah dilihat mata, didengar telinga, dan tidak pernah terbetik oleh hati siapapun.’’ (HR Bukhari dan Muslim).

Dengan begitu, saat Allah dan Rasul-Nya menyampaikan perumpamaan tentang kondisi surga, semua itu sekadar untuk memudahkan kita memahaminya. Memang, Allah dan Rasul-Nya menyebutkan banyak hal yang bernuansa dunia.

Namun demikian, semuanya itu sejatinya tidaklah sama. Misalnya, Allah memaparkan keadaan surga yang dijanjikan itu di dalamnya terdapat sungai-sungai. Akan tetapi, bukan sungai-sungai sebagaimana yang kita pernah saksikan di dunia.

Dikatakan, ada sungai dari air yang tidak berubah rasa dan baunya, sungai-sungai dari susu yang tidak berubah rasanya, sungai-sungai dari khamar yang lezat rasanya bagi peminumnya dan sungai-sungai dari madu yang disaring dan seterusnya (QS Muhammad [47] : 15).

Misalnya, Allah memaparkan keadaan surga yang dijanjikan itu di dalamnya terdapat naungan dari pohon-pohon rindang. Akan tetapi, bukan pohon-pohon yang kita pernah saksikan di dunia. Dikatakan, pohon itu tidak terlalu tinggi dan berbuah sepanjang tahun.

Hal itu memudahkan bagi siapa pun yang hendak memetiknya. Dikatakan pula, fasilitas penghuni surga yang sangat memadai dibandingkan dengan yang kita pernah saksikan di dunia seperti pakaian, makanan, minuman, kamar tidur, dan seterusnya.

Abu Hurairah menuturkan, saat Rasulullah SAW ditanya tentang surga, Rasulullah SAW menjelaskan, surga itu terbuat dari emas, perak, permata lu’lu, yakut, minyak kesturi, dan ja’faran. Kualitasnya sama sekali tidak berubah. (HR Ahmad dan Tirimidzi).

Menurut Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya surga itu terdiri atas 100 tingkatan yang Allah sediakan bagi mereka yang berjihad. Jarak antara satu tingkatan dengan tingkatan lainnya seperti jarak antara langit dan bumi.’’ (HR Bukhari).

Abu Sai’d al-Khudri berkata,  Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya surga itu terdiri atas 100 tingkatan. Seandainya seluruh makhluk di muka bumi berkumpul di salah satu tingkatan, itu sudah cukup menampung mereka semuanya karena luasnya.’’  (HR Ahmad).

Hingga sekarang, entah berapa banyak penulis yang mengungkapkan keistimewaan surga dalam berbagai bahasa. Kendati demikian, saya kira cerita mengenai surga itu tidak akan ada habis-habisnya. Sampai kita benar-benar menyaksikannya dengan mata kepala kita sendiri.

Bagi kita, semua informasi yang disampaikan Allah dan Rasul-Nya sudah lebih dari cukup. Sekarang mari kita jawab pertanyaan berikut ini dengan sejujurnya. Sudahkah kita termasuk di antara orang-orang yang berada dalam antrean calon penghuni surga?

Ya ALLAH, hiasilah hati kami dengan kemuliaan akhlak, kesenangan ibadah, semangat beramal shaleh dan mudahkanlah kami untuk dapat menapaki jalan lurus menuju surga-Mu. Aamin.


Sumber : Republika.co.id

Mengapa ALLAH Mewajibkan Kita Puasa?

menunggu-buka-puasa

Mengapa ALLAH SWT Mewajibkan Kita Puasa?

Karena Allah sangat sayang pada hamba-Nya yang beriman agar menjadi hamba-Nya yang bertakwa.

Kalau disunnahkan belum tentu kita mau shaum (puasa) lho!. Kadang kita masih seperti anak kecil, kalau mau mandi harus dikejar-kejar mama dulu, mau makan bersusah payah mama merayu kita, karena anak kecil belum faham dengan mandi dan makan akan sehat dan kuat.

ALLAH "Murobbul Ibaad", Pengatur dan Maha Guru alam semesta ini, SubhanAllah.

Waspada Ajakan Setan


Assalaamu alaikum wa rahmatullaahi wa barkaatuhu..

Sahabatku, syetan itu selalu mencegah manusia:
1. Jangan sampai senang belajar Alqur'an dan Sunnah
2. Jangan sampai senang nasehat dan hadir di Majlis Ilmu dan Zikir
3. Jangan sampai senang pada Ulama
4. Jangan sampai berakhlak mulia terutama rendah hati
5. Jangan sampai manusia senang beribadah, sholat, puasa, haji dan sebagainya (QS58:19)
6. Jangan sampai makan minum dan mencari rizki dengan cara halal
7. Jangan sampai manusia senang berderma (QS2:286)
8. Jangan sampai menikah bahagia
9. Jangan sampai jujur dan amanah
10. Jangan sampai saling mencintai, bersaudara dan bersatu karena Allah
11. Jangan sampai manusia senang dakwah dan jihad
12. Jangan sampai istiqomah, ikhlas dan husnul khotimah, karena itu Rasulullah mengingatkan pada hamba Allah yang senang beribadah dan beramal sholeh, "Al ujba al ujba al ujba" waspadailah bangga diri setelah berbuat baik!. 

"Semoga Allah selalu melindungi kita dari keinginan maksiat, bangga diri dan godaan saythoonir rojiim... Aamiin".

Senin, 17 Maret 2014

Doa Taubat

stop maksiat

Assalaamu alaikum warahmatullahi wabarkatuh..

Aku tidak akan pernah bosan mengajak diriku dan kalian semua sahabat mukmin untuk terus perbanyak doa mohon ampunan kepada ALLAH apalagi doa di penghujung malam yang sangat mustajab.

Sahabatku baca doa taubat dengan penghayatan lalu aminkan :

"Ya Allah pujian untuk Mu seluas langit dan bumi, hanya Engkau terpuji Ya Allah, hamba berterimakasih pada-Mu yang telah memberi kesempatan hamba bertaubat,

Ya Allah sampaikan sholawat salam untuk Rasul-Mu yang mulia, keluarga, dan para sahabat yang menyertainya. Ya Rabbana kami telah menzolimi diri kami dengan banyak berbuat maksiat, kalau Engkau tidak ampuni dan rahmati kami, niscaya kami termasuk mahluk-Mu yang celaka.

Ya Allah tidak ada sesuatupun tersembunyi dimatamu, alangkah malunya hamba, alangkah hinanya hamba, alangkah kotornya hamba, rasanya tidak pantas menyebut nama-Mu yang suci lagi mulia, sementara hamba ini penuh dengan lumuran dosa, tetapi Engkau dengan rahmat-Mu masih memberi kesempatan hamba untuk bertaubat

Ya Allah Ya Rahman Ya Rahim. Maha Pengasih, Maha Penyayang Maha Menerima Taubat, terimalah taubat hamba, ampunilah seluruh dosa hamba, maafkan seluruh kesalahan hamba, hijrahkan hamba menjadi hamba-Mu yang sungguh-sungguh takut pada-Mu dan takut dahsyatnya hari pembalasan... sungguh-sungguh taat pada-Mu... sungguh-sungguh memperbaiki diri... sungguh-sungguh tidak maksiat lagi.

Ya Allah, hamba ingin bahagia selama-lamanya di akhirat...


Ya Allah, kabulkan doa hamba... Aamiin.

Koleksi Poster Dakwah 1


Ibadah dan Sedekah

ibadah dan sedekah

RADAR ISLAM -- Mbah Kasia, begitu kami biasa menyapa. Nenek berusia senja itu hidup sederhana dan sakit-sakitan. Ia tinggal serumah bersama putra dan suaminya, Mbah Molatip, yang renta dan sakit-sakitan pula.

Tidak banyak yang dapat dilakukan, selain bergantung hidup kepada putra semata wayang mereka yang bekerja sebagai kuli serabutan. Jangankan bekerja, bahkan hidup saja bertopang obat.

Selain faktor usia, pasangan kakek-nenek itu memang mengidap berbagai penyakit dalam selama bertahun-tahun. Namun demikian, semangat ibadah mereka luar biasa. Mereka tidak absen shalat jamaah lima waktu di masjid.

Bahkan, ketika Subuh, saya sering mendapati mereka sudah di masjid sejak pukul 03.00 WIB. Ada yang lebih membuat saya merasa malu. Mereka hidup pas-pasan bahkan kekurangan, tetapi kedermawanan menjadi gaya hidup sehari-hari.

Mbah Kasia sering mengantarkan makanan ke rumah. Padahal, makanan itu pemberian dari orang untuk mereka. Kalau saya mempunyai sedikit rezeki dan berbagi dengan mereka, ucapan terima kasih tidak henti-henti disampaikan.

Besok atau lusanya, biasanya mereka membalas dengan memberikan apa saja yang mereka punya untuk anak saya. SubhanAllah. Keterbatasan hidup ternyata tidak menghalangi mereka berbuat baik kepada sesama.

Merekalah teladan hidup, hamba-hamba Allah yang tidak fasih mengucapkan dalil agama, tetapi sangat terampil mempraktikkan ajaran agama. Kita yang lebih paham agama dan hidup jauh dari kekurangan, cobalah menengok mereka.

Mereka miskin dan lemah di mata manusia, tetapi kaya dan kuat di mata Allah. Saya berpikir, itulah barangkali yang memunculkan banyak keajaiban terhadap mereka. Misalnya, beberapa tahun lalu, Mbah Kasia divonis dokter hanya bisa bertahan hidup selama enam bulan ke depan.

Itu karena komplikasi jantung akut yang dideritanya. Berbagai pengobatan sudah dijalani. Hanya, ia tidak mampu membayar ongkos operasi sehingga harus pasrah pada nasib. Mbah Kasia akhirnya mengalami kondisi bagai mayat hidup.

Perut membuncit, napas tersengal, dan bicara dengan isyarat. Betapa hebat ujian hidup yang ia alami. Bagi kami mati lebih baik daripada hidup seperti itu. Tetapi, kuasa Allah sungguh mengungguli nalar manusia.

Faktanya, kondisi Mbah Kasia berangsur pulih. Hingga kini, ia masih berkesempatan menghirup udara dunia. Tentang suaminya, Mbah Molatip, lebih mengherankan lagi. Malam itu pukul 21.00 WIB. Kakek berusia kepala delapan ini mendadak sekarat akibat muntah darah.

Darah segar mengalir deras dari hidung dan mulutnya. Akhirnya, ia tidak lagi bergerak dan tidak bernapas selama beberapa menit. Terang saja tangis keluarga pecah. Kami semua yang menunggu mengiranya sudah meninggal.

Mbah Molatip lalu ditidurkan telentang, disedekapkan layaknya orang meninggal. Ya Allah, betapa cepat Engkau mengambil hamba-Mu. Maghrib tadi masih shalat jamaah di masjid, tetapi sekarang telah menghadap-Mu dengan kondisi demikian menyedihkan.

Keluarga lantas meminta saya untuk mengumumkan berita kematiannya di masjid. Saya bergegas menuju masjid. Baru sekian langkah keluar, saya mendengar gemuruh dari dalam rumah. Seseorang berlari mengejar sambil memanggil-manggil nama saya.

“Jangan diumumkan dulu”, katanya. Saya menghentikan langkah dan kembali masuk rumah. Ajaib, kakek yang sehari-hari berjalan dengan bantuan tongkat itu mendadak bergerak-gerak.

Besoknya, Mbah Molatip sudah kembali shalat jamaah Subuh di masjid seperti biasa. Kabar duka baru muncul beberapa waktu lalu. Mbah Molatip telah meninggalkan kita semua.

Ya Allah, hiasilah di sisa umur kami dengan keberkahan dan limpahan rahmat kasih sayang-Mu. Aamin. 

Minggu, 16 Maret 2014

Mempersiapkan "Pintu" Berjumpa dengan ALLAH

Pintu berjumpa dengan ALLAH

Assalaamu alaikum wa rahmatullaahi wa barkaatuhu..

Sahabatku yang dirahmati ALLAH, saudara-saudariku yang kucintai karena Allah Jalla Jalaluh.

Ketahuilah, bahwasanya asal kita ini tadinya tiada. Sekarang ada dari proses yang menakjubkan. Dari tetesan air mani, menjadi darah, menjadi segumpal daging, fakasaunal ‘izhama, Allah menjadikan di sela-sela daging ada tulang belulang, dengan desain yang apik dan rapi, lahirlah bayi, yaitu kita, manusia. Dan subhanAllah, rupanya kita hidup di dunia ini pun hanya terminal. Tempat kehidupan sementara sebelum kehidupan di akhirat nanti. Semua kita sudah divonis mati. Dan semua punya jadwal kematian.

“Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya…” (QS. Ali Imran : 145).

Semua kita punya jadwal ajal. Kitab ajal ini dirahasiakan oleh ALLAH Swt. Tujuannya agar kita bertakwa kepada Allah, agar kita waspada, agar kita bersiap-siap. Karena jadwal kematian dimisterikan oleh Allah.

When, dimana kita mati.

Where, kapan kita mati.

How, bagaimana cara kita mati.

Kita nggak pernah tahu. Karena itulah kita harus bersiap-siap.

Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati dalam keadaan beragama Islam.

Dalam keadaan Islam.

Dalam keadaan ikhlas.

Dalam keadaan rela.

Dalam keadaan ridha.

Dalam keadaan taat.

Dalam keadaan beramal shaleh.

Dalam keadaan senang beribadah.

Dalam keadaan lezat beristiqamah.

Dalam keadaan kerinduan berjumpa dengan Allah Jalla Jalaluh.

Jadi, kita hanya sebentar hidup di dunia ini, hanya numpang mampir. Cuma numpang jalan. Jadi dunia ini bukanlah tempat kita.

Karena hari demi hari, jam, menit, detik, kita mendekati jadwal kematian kita. Maka janganlah terkecoh dengan permainan hari. Jangan! Senin kembali Senin. Selasa kembali Selasa. Jangan ada istilah Ulang Tahun. Karena apanya yang diulang? Nggak ada yang bisa mengulang tahun itu. Umur bertambah, hakikatnya usia semakin berkurang.

Allah panjangkan umur kita, Allah lemahkan daya kemampuan kita. Tidakkah kau berpikir? Tidakkah kau waspada? Tidakkah kau takut akan kematian yang datang mengincar?

Allahu Akbar!

Ketahuilah saudaraku, kematian itu datang dengan cara tiba-tiba. Kematian itu pintu keadilan. Dia datang kepada siapapun. Kematian datang kepada orang-orang yang miskin dan yang kaya juga pasti mati. Dia datang kepada rakyat jelata dan datang juga kepada para pejabat (penguasa). Dia datang kepada siapa pun dan tidak pernah memberi tahu.

Kematian kalau sudah datang, nggak ada yang bisa menundanya. Tidak ada yang bisa menolaknya. Suka tidak suka, mau tidak mau, berani atau takut, pasti akan mati. Karena itu orang beriman tidak takut mati. Tidak mencari mati. Tidak melupakan mati. Tapi uniknya, orang beriman itu merindukan mati.

Why?

Karena mati adalah pintu berjumpa dengan ALLAH Swt.

Itulah yang membuat orang-orang beriman khusuk dalam ibadah. Karena ia yakin akan berjumpa dengan Allah. Maka kalau memang kematian adalah pintu perjumpaan dengan Allah, “Tidaklah aku melihat kematian,” kata Ali bin Abi Thalib, “kecuali pintu kebahagiaan.”

Allahu Akbar!

Dulu kita tiada, sekarang ada, dan akan kembali tiada.

Maka mulai sekarang bersiaplah menghadapi kematian dengan kesungguhan takwa, lalu kita akan bahagia selamanya di akhirat. Insya Allah.

Subhanakallahumma wabihamdika, asyhadu alla ilaha illa Anta, astaghfiruka wa atubu ilaih.